Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kecewa dengan direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang terlibat dalam kasus penyelundupan sepeda motor Harley Davidson yang ramai diperbincangkan publik belakangan ini. Pasalnya, hal tersebut merusak apa yang sedang dibangun pemerintah terkait perbaikan iklim investasi.
"Jika ini benar dan dibiarkan saja, hal ini bisa mencederai upaya kita yang sedang mempromosikan iklim investasi yang baik dan transparan di Indonesia,” ucap Luhut seperti dikutip dari pernyataan tertulis, Kamis (5/12/2019).
Lebih jauh Luhut mendukung penuh keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara.
"Pernyataan Menteri BUMN sudah sangat tepat. Saya mendukung upayanya menertibkan aparat yang menyalahgunakan jabatannya dan melanggar sumpah jabatannya,” kata Luhut.
Pencopotan orang nomor satu di maskapai penerbangan pelat merah itu disampaikan Erick Thohir di Kementerian Keuangan. Ari dipecat karena sejumlah bukti mengarah padanya terkait kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton serta barang lain melalui pesawat anyar Garuda, Airbus 330-900 Neo.
Sebelumnya, motor Harley dan sejumlah barang lainnya itu datang bersama dengan rombongan direksi PT Garuda Indonesia. Mereka menumpang pesawat baru Garuda, A330-900 Neo, yang terbang dari Perancis dan tiba hanggar Garuda Maintenance Facility (GMF) di Bandara Soekarno-Hatta pada 17 November 2019.
Pesawat Airbus seri terbaru yang didatangkan Garuda langsung dari Toulouse itu mengangkut 10 awak dan 22 penumpang. Menurut sumber itu, manifes dan airway bill pesawat menyebutkan nil cargo, artinya tidak ada kargo. Pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan disambut acara seremonial di hanggar nomor 4 milik GMF.