Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Global Berisiko, Jokowi Analogikan Film Cast Away

Film yang dibintangi oleh Tom Hanks ini bercerita mengenai perjuangan tokoh Chuck Noland untuk bertahan hidup di pulau asing, setelah pesawat yang ditumpanginya jatuh ke lautan.
Presiden Joko Widodo/Bisnis.com-Amanda
Presiden Joko Widodo/Bisnis.com-Amanda

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menganalogikan situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian dengan film Cast Away.

Film yang dibintangi oleh Tom Hanks ini bercerita mengenai perjuangan tokoh Chuck Noland untuk bertahan hidup di pulau asing, setelah pesawat yang ditumpanginya jatuh ke lautan.

"Ini saya melihat tiga nilai tadi kalau kita adaptasi dari film Cast Away. Ini aktornya masih saudara saya Tom Hanks. Ini bercerita dalam film ini ada pesawat kargo jatuh ke dalam sebuah pulau dan hanya ada satu orang yang bisa bertahan hidup," katanya saat membuka Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Jika dihubungkan dengan situasi ekonomi global yang tidak menentu saat ini, film Cast Away diakuinya mengajarkan tiga hal. Pertama, harus bertahan di tengah kesulitan yang menimpa si tokoh utamanya.

Kedua, dia menyatakan Chuck Noland terus mencari sumber baru untuk untuk membuatnya tetap bertahan hidup di pulau yang asing tersebut."Artinya kita harus mampu mencari sumber daya untuk bertahan," jelasnya.

Poin ketiga adalah tetap optimis dalam menghadapi berbagai tekanan. Hal tersebut diungkapkan Jokowi merupakan respons yang harus muncul ketika sebuah negara harus menghadapi tekanan eksternal yang berat.

"Gak ada teman, sampai buat orang-orangan untuk diajak bicara dalam Cast Away tadi," tekannya.

Jokowi pun berseloroh jangan sampai situasi eksternal yang tidak bersahabat membuat semuanya menjadi pesimis.

"Jangan kalau ada tekanan eksternal kita berbicaranya pesimis, wait and see, ya gak akan memecahkan masalah," tambahnya.

Secara umum, dia ingin menyampaikan Indonesia harus bersyukur ekonomi domestik masih mampu tumbuh di atas 5%.

"Coba, kita ini hanya di bawah Tiongkok dan India [pertumbuhan]. [Di antara] G20, Tiongkok, India, Indonesia, kemudian keempat AS. Kita di atas Amerika. Kalau kita enggak bersyukur, kufur nikmat, tetapi ya kita harus bicara apa adanya. tekanan eksternal tidak mudah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper