Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nadiem Minta Program CSR Pendidikan Jangan Hanya Bangun Sekolah Baru

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta perusahaan swasta yang melakukan program corporate social responsibility (CSR) di bidang pendidikan tidak hanya membangun sekolah baru saja.
Peletakan batu pertama gedung sekolah Vokasi industri PT Gunung Raja Paksi di Cikarang, Jumat (15/2/2019). /GUNUNG PAKSI
Peletakan batu pertama gedung sekolah Vokasi industri PT Gunung Raja Paksi di Cikarang, Jumat (15/2/2019). /GUNUNG PAKSI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta perusahaan swasta yang melakukan program corporate social responsibility (CSR) di bidang pendidikan tidak hanya membangun sekolah baru saja.

Menteri yang juga akrab dipanggil ‘Mas Menteri’ itu meminta perusahaan swasta untuk mengembangkan sekolah-sekolah yang sudah ada atau “mengadopsi” untuk kemudian ditingkatkan kualitasnya.

Pasalnya, selama ini masih banyak sekolah di Tanah Air, terutama yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang belum memadai, baik dari segi sarana penunjang hingga tenaga pendidik atau guru.

“Kalau ingin berpartisipasi di bidang pendidikan (perusahaan swasta) jangan hanya membangun sekolah baru saja. Sekolah yang ada mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) ya tolong diadopsi agar kualitasnya bisa meningkat, bisa lebih baik,” katanya dalam sebuah forum diskusi yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada Kamis (28/11/2019).

Apabila hal tersebut bisa dilakukan, menurut Nadiem perbaikan sumber daya manusia (SDM) yang selama ini diinginkan oleh para pengusaha di Tanah Air bisa dengan mudah dilakukan.

Adapun, salah satu bentuk program CSR yang bisa dilakukan oleh di sekolah-sekolah yang sudah ada adalah peningkatan kualitas tenaga pendidik atau guru baik dalam hal kapasitas, keahlian, maupun kesejahteraan yang selama ini seringkali dikeluhkan.

“Kalau fokusnya untuk satu persatu murid ini ya tidak akan tercapai, harus 100% fokus pada gurunya. Kalau fokus disitu dengan sendirinya kualitas murid akan berubah mengikuti,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Nadiem juga berpesan kepada para pengusaha apabila hendak melakukan program CSR di perguruan tinggi berupa riset atau proyek tertentu tidak hanya melibatkan dosen saja.

Dia menyebut sudah seharusnya mahasiswa ikut dilibatkan agar mendapatkan pengalaman untuk pengembangan diri mereka kedepannya.

“Tolong riset atau proyek-proyek swasta di perguruan tinggi ini diperbanyak juga.  Kemudian yang biasanya hanya melibatkan dosen-dosen saja, kedepannya bisa melibatkan mahasiswanya juga supaya mereka belajar langsung dan punya pengalaman,” ujarnya.

Pengamat Pendidikan dari Center for Education Regulations and Development (Cerdas) Indra Charismiadji menilai sebelum mendorong swasta untuk meningkatkan program CSR di bidang pendidikan Kemdikbud seharusnya memperbaiki terlebih dahulu regulasi terkait dengan sekolah yang menurutnya jadi biang kerok buruknya kualitas pendidikan di Tanah Air.

“Justru sekarang ini yang harus diperbaiki adalah aturan sekolah swasta jangan sama dengan sekolah negeri. Sekarang kan aturannya sama, semua serba seragam. Padahal budayanya beda tapi aturan sama jadinya kacau itu yang membuat kualitas pendidikan kita jeblok,” katanya kepada Bisnis.com.

Adapun, salah satu bentuk penyeragaman tersebut diantaranya adalah sejumlah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) yang mewajibkan tanpa terkecuali sekolah yang ada di Indonesia baik negeri maupun swasta untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 tanpa melihat latar belakang sekolah tersebut.

Sekolah yang paling merasakan dampak dari implementasi beleid tersebut adalah sekolah internasional yang sejak awal telah menyusun kurikulumnya sendiri untuk menyesuaikan dengan kondisi siswa-siswinya yang beragam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper