Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jepang Alami Penurunan Terburuk dalam 3 Tahun Terakhir

Pelemahan ini mengancam akan mendorong ekonomi, yang bergantung pada perdagangan tersebut ke dalam resesi karena melemahnya permintaan dari Amerika Serikat dan China membuat prospek menjadi lebih redup.
Seorang pekerja berjalan di areal pabrik yang berada di zona industri Keihin, Kawasaki, Jepang (8/3/2017)./.Reuters-Toru Hanai
Seorang pekerja berjalan di areal pabrik yang berada di zona industri Keihin, Kawasaki, Jepang (8/3/2017)./.Reuters-Toru Hanai

Bisnis,com, JAKARTA - Ekspor Jepang anjlok pada Oktober dalam laju tercepat mereka selama 3 tahun terakhir.

Pelemahan ini mengancam akan mendorong ekonomi, yang bergantung pada perdagangan tersebut ke dalam resesi karena melemahnya permintaan dari Amerika Serikat dan China membuat prospek menjadi lebih redup.

Data resmi yang dirilis pada Rabu (20/11/2019), menunjukkan ekspor Jepang turun 9,2% secara tahunan pada Oktober, angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan ekonom dalam jajak pendapat Reuters sebesar 7,6%.

Performa yang lemah, didorong oleh anjloknya pengiriman mobil dan mesin pesawat ke Amerika Serikat dan bahan plastik ke China, menandai penurunan ekspor paling lama sejak penurunan 14 bulan yang terjadi pada Oktober 2015 hingga November 2016.

Menurut Taro Saito, rekan peneliti eksekutif di NLI Research Institute, perlambatan ekspor sebagian disebabkan oleh penguatan yen pada Oktober dan topan yang menghantam Jepang.

"Ada penurunan besar, tapi tidak begitu buruk ketika memperhitungkan dampak topan," kata Saito, dikutip melalui Reuters, Rabu (20/11/2019).

Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa volume ekspor, yang tidak termasuk dampak nilai tukar, merosot 4,4% pada tahun ini hingga Oktober, turun untuk 3 bulan berturut-turut dan yang terbesar sejak penurunan 6,0% pada Agustus.

Berdasarkan tujuan pengiriman, ekspor ke China, mitra dagang terbesar Jepang, turun 10,3% secara tahunan pada Oktober, turun untuk bulan kedelapan karena pengiriman plastik dan suku cadang mobil menurun.

Ekspor ke Asia, yang menyumbang lebih dari setengah ekspor keseluruhan Jepang, merosot 11,2%, turun untuk bulan ke-12.

Ekspor Jepang ke Amerika Serikat turun 11,4% pada periode yang sama akibat berkurangnya pengiriman mobil berkapasitas mesin 2.000 cc - 3.000 cc, mesin pesawat terbang dan suku cadang mobil.

"Kesan utama dari angka-angka ini adalah bahwa ekspor ke Amerika Serikat semakin lemah," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.

Data tersebut dirilis setelah pembacaan awal produk domestik bruto (PDB) pada pekan lalu menunjukkan ekonomi Jepang mencatat pertumbuhan terburuk dalam setahun pada kuartal ketiga.

Para pembuat kebijakan telah menyerukan agar pemerintah meningkatkan pengeluaran sebanyak 10 triliun yen atau senilai US$92,08 miliar untuk tahun fiskal ini guna mendukung perekonomian.

Sementara itu muncul banyak kekhawatiran dalam menghadapi tekanan tambahan dari kenaikan pajak penjualan yang mulai berlaku pada Oktober.

Pemerintah mengatakan pihaknya berencana untuk menyusun paket stimulus sesegera mungkin sebagai langkah pencegahan terhadap peningkatan risiko dari luar negeri.

Beberapa analis telah memperingatkan bahwa kenaikan pajak penjualan dapat merusak ekonomi terbesar ketiga di dunia itu, seperti yang terjadi pada 2014, terutama jika konsumsi domestik turun tajam.

Menurut Minami, meskipun stimulus fiskal dapat membantu mengimbangi risiko, langkah-langkah seperti itu kemungkinan tidak mampu mendukung perekonomian sampai tahun depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper