Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda, Spice Jet dan AirAsia Pangkas Penerbangan ke Hong Kong

Sejumlah maskapai dari kawasan Asia memutuskan untuk memangkas penerbangan ke Hong Kong dalam beberapa minggu ke depan seiring dengan semakin parahnya protes antipemerintah di kota tersebut.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, BANDUNG - Sejumlah maskapai dari kawasan Asia memutuskan untuk memangkas penerbangan ke Hong Kong dalam beberapa minggu ke depan seiring dengan semakin parahnya protes antipemerintah di kota tersebut.

Adapun, pembatalan penerbangan telah dilakukan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, SpiceJet Ltd dari India, AirAsia Group Bhd dari Malaysia, PAL Holdings Inc dan Cebu Air Inc dari Filipina.

Pembatalan penerbangsn ini dilakukan setelah kerusuhan semakin parah ketika polisi Hong Kong bentrok dengan mahasiswa di salah satu universitas.

Kerusuhan di Hong Kong sejauh ini telah terjadi selama enam bulan hingga membuat hub keuangan global ini terpuruk dalam resesi.

Berdasarkan data Routes Online, Senin (18/11/2019), Garuda Indonesia telah mengurangi penerbangan ke Hong Kong menjadi empat penerbangan seminggu dari sebelumnya 21 penerbangan.

Sementara itu, SpiceJet menutup rutenya mulai 15 Januari 2020 dan Air Asia akan menutup rute Kuala Lumpur- Hong Kong dan Kota Kinabalu - Hong Kong mulai Desember 2019 dan January 2019.

Sayangnya, Garuda Indonesia dan Spice Jet tidak memberikan konfirmasi terhadap keputusan tersebut. Namun, AirAsia mengungkapkan jumlah penumpang berkurang tajam dalam beberapa bulan terakhir, sehingga maskapai harus menyesuaikan kapasitasnya.

Juru bicara PAL Holdings mengatakan penerbangan Philippine Airlines telah mengunakan pesawat berbadan kecil dibanding biasanya untuk rute Hong Kong karena penumpang memilih menunda perjalanan melihat faktor keamanan. Saat ini, penerbangan ke Hong Kong dari Manila telah dikurangi menjadi empat penerbangan per hari dari semula lima penerbangan.

Cebu Air menuturkan maskapai harus memangkas penerbangannya ke Hong Kong karena permintaan yang turun.
Namun, Cebu Air tetap meluncurkan rute baru Puerto Princesa-Hong Kong pada Minggu (17/11/2019).

Otoritas Bandara Hong Kong melaporkan bahwa penumpang selama Oktober telag turun 13 persen dan penerbangan dari dalam dan luar Hong Kong turun 6,1 persen.

Saat ini, penumpang hanya mengunakan Hong Kong sebagai tempat transit daripada sebagai tujuan utama.

Minggu lalu, Cathay Pacific Airways Ltd memperkirakan pertumbuhan bisnis perusahaan sangat menantang dan tidak pasti. Alhasil, perusahaan harus menunda pengiriman empat pesawat baru akibat penurunan permintaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper