Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upah Pekerja Kompetitif, Eksodus Pabrikan ke Jateng Kian Marak

Asosiasi Persepatuan Indonesia menyatakan 25 pabrikan industri alas kaki telah merelokasi pabrik ke Jawa Tengah.
ilustrasi./Antara
ilustrasi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sejak tahun lalu aliran eksodus pabrikan ke Jawa Tengah perlahan terjadi. Pada tahun depan, eksodus pabrikan ke Jawa Tengah juga diperkirakan semakin banyak karena sistem dan besaran pengupahan di Jawa Tengah dianggap kompetitif.

Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) menyatakan 25 pabrikan industri alas kaki telah merelokasi pabrik ke Jawa Tengah. Adapun, salah satu pertimbangan relokasi tersebut adalah tidak adanya upah minimum sektoral (UMSK).

“[Relokasi dilakukan] sehingga industri kita bisa berdaya saing di tingkat global, terutama pesaing kita Vietnam dan China. Kalau pakai UMK [Upah Minimum Kabupaten] Banten dan UMSK, kami jadi tidak kompetitif,” ujar Direktur Eksekutif Asprisindo Firman Bakrie kepada Bisnis pekan lalu.

Firman mengatakan relokasi tersebut akan dilanjutkan dengan ekspansi hingga tiga kali dari kapasitas saat pindah. Adapun, potensi adanya relokasi pada tahun depan ke Jawa Tengah dari dalam dan luar negeri masih ada.

Firman mengatakan timbulnya kompetisi tidak sehat akibat relokasi tersebut sangat minim. Hal tersebut dikarenakan pabrikan yang melakukan relokasi merupakan pabrikan multinasional. Menurutnya, relokasi pabrikan alas kaki tersebut juga akan menumbuhkan industri pendukung di Jawa Tengah.

Firman mengutarakan salah satu tujuan dari relokasi pabrikan tersebut adalah mengurangi dampak resesi ke perekonomian nasional, khususnya industri alas kaki. Menurutnya, perang dagang pada tahun ini telah membuat pertumbuhan industri alas kaki stagnan.

Firman mengatakan relokasi tersebut untuk meningkatkan daya saing alas kaki lokal di pasar global. Menurutnya, mulai berproduksinya beberapa pabrikan hasil relokasi di Jawa Tengah akan membuat nilai produksi industri alas kaki kembali tumbuh pada tahun depan.

“Kami tumbuh 5% saja sudah bagus [tahun depan]. Selama ini kan selalu tumbuh 8%,” katanya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy mengatakan migrasi pabrikan tekstil dan produk tekstil (TPT) ke Jawa Tengah telah terjadi sejak 2015. Menurutnya, Jawa Tengah akan menggantikan posisi Jawa Barat sebagai sentra manufaktur TPT.

Menurutnya, akan ada penanaman modal dalam negeri dengan tujuan ekspansi kapasitas terpasang pada tahun depan di industri TPT. Ernovian mengusulkan agar pemerintah dapat mempercepat penyelesaian omnibus law yang dapat mengurangi biaya operasional proses produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper