Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat inflasi di China akan terus meningkat dan dapat mencapai puncaknya sekitar 5 persen atau bahkan 6 persen pada Januari 2020 sebelum secara bertahap turun kembali, menurut sejumlah ekonom.
Indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) naik ke level tertinggi dalam 7 tahun terakhir di posisi 3,8 persen pada Oktober karena melonjaknya harga daging babi.
Sejumlah ekonom dari Barclays Plc, Citigroup Inc., dan Bank of China International Ltd. memperkirakan permintaan dari Festival Musim Semi pada akhir Januari akan mendorong CPI lebih tinggi dari 5 persen. Huachuang Securities Co. bahkan memperkirakan inflasi dapat mencapai 6 persen.
Inflasi kemudian kemungkinan akan melambat dari puncak di Januari, menurut China Merchants Securities Co. Sementara harga non-daging babi naik tetam landau untuk saat ini. Analis memperingatkan bahwa harga telur, makanan laut, dan minyak goreng kemungkinan besar akan meningkat, berdasarkan inflasi harga daging babi pada periode sebelumnya
Meningkatnya harga akan menyulitkan kebijakan moneter, dengan pasar mengawasi dengan cermat bagaimana People’s Bank of China menyeimbangkan permintaan persaingan dari kenaikan harga konsumen dan penurunan harga produsen selama sisa tahun ini.
“Ketidakseimbangan pasokan dan permintaan daging babi akan cenderung menjadi lebih dalam dan mendorong inflasi daging babi ke level tertinggi jangka pendek menjelang Tahun Baru China,” ungkap Yu Xiangrong, ekonom di Citigroup, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
"Ruang pelonggaran kebijakan lebih lanjut akan terbuka lebih luas ketika inflasi mulai menurun setelah tahun baru,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel