Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di level 5% patut disyukuri.
Pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi di depan para bankir saat menyampaikan pidato dalam acara pembukaan Indonesia Banking Expo 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Dalam acara tersebut, Kepala Negara mengingatkan para bankir harus berhati-hati dengan kondisi pada saat ini.
Presiden Jokowi mengingatkan berbagai perkembangan global seperti perang dagang AS-China, keputusan mengenai Brexit, perlambatan ekonomi, resesi, dan sebagainya.
Presiden Jokowi lantas bercerita mengenai pertemuannya dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) yang baru, Kristalina Georgieva, belum lama ini, yang mengingatkan pemerintah Indonesia perlu berhati-hati dalam mengelola kebijakan moneter atau fiskal.
"Dunia, growth [tumbuh], hampir semuanya turun dan kita alhamdulillah sudah diberi angka 5 [persen], lebih sedikit, enggak banyak, lebih dikit. Tapi sudah lebih dari 5 sudah bagus," kata Jokowi.
Jokowi meminta pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan pertumbuhan negara lain yang tidak tumbuh atau nol dan turun atau minus. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sebesar 5% perlu disyukuri.
Seperti diketahui, setelah sempat turun hingga ke level 4,88% pada 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5% dalam tiga tahun terakhir. Pada kuartal III/2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02%.