Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INACA Usul Ada Hub and Spoke di Penerbangan Indonesia Timur

Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto mengapresiasi pengembangan empat bandara yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero).
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat Proving Flight di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Uji coba perdana pesawat komersial dengan rute penerbangan CKG-YIA-CKG tersebut menjadi salah satu bagian persiapan operasional YIA./ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat Proving Flight di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Uji coba perdana pesawat komersial dengan rute penerbangan CKG-YIA-CKG tersebut menjadi salah satu bagian persiapan operasional YIA./ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association menilai perwujudan konektivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia perlu didukung dengan pengembangan bandara pengumpul dan pengumpan.

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengapresiasi pengembangan yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) terhadap beberapa bandara seperti Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta Internasional Airport/YIA) di Kulon Progo, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Lombok Praya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

"Selain pengembangan keempat bandara itu, perlu didukung dengan konektivitas dengan bandara lain. Bandara yang potensial menjadi hub adalah Makassar, Yogyakarta, dan Lombok," kata Bayu, Senin (4/11/2019).

Dia menambahkan pertumbuhan pergerakan pesawat dan jumlah penumpang di bandara tersebut dinilai cukup tinggi, sehingga pengembangan baik dari sisi darat maupun udara sudah menjadi kebutuhan.

Pada 2017, kapasitas seluruh bandara yang dikelola AP I mencapai 96 juta penumpang. Adapun, ditargetkan pada 2023 bisa meningkat hingga 130 juta penumpang.

Perkembangan proyek AP I diantaranya Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin sudah mencapai 93,6% dan ditargetkan dapat mulai dioperasikan dan diresmikan pada akhir 2019.Adapun, pembangunan YIA di Kulon Progo telah mencapai 86,4% dan ditargetkan penerbangan domestik dapat beroperasi penuh pada Januari 2020.

Sementara, proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah masuk pada pekerjaan desain dan perluasan terminal 1 serta apron Selatan-Timur. Hingga 20 Oktober 2019, pengembangan terminal sudah mencapai 16,3% dan ditargetkan dapat selesai pada awal 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper