Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Produk Alas Kaki Tekan Produksi IKM

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri menilai kondisi itu tidak terlepas dari masih masifnya impor produk alas kaki. Menurutnya, barang impor itu yang bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh produsen alas kaki di segmen kecil dan menengah.
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD

Bisnis.com, JAKARTA - Tingginya impor produk alas kaki dinilai menjadi faktor yang membuat produksi segmen kecil tertekan.

Badan Pusat Statistik mencatat produksi industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki untuk segmen mikro dan kecil pada kuartal III/2019 turun hingga 6,30% (year-on-year/yoy). Secara kuartalan, produksi industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki untuk segmen mikro dan kecil bahkan turun 7,45% (quartal-to-quartal/qtq).

Padahal, untuk segmen besar dan sedang,  industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki masih bisa bertumbuh, yakni sebesar 1,83% (yoy) dan 5,83% (qtq).

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri menilai kondisi itu tidak terlepas dari masih masifnya impor produk alas kaki. Menurutnya, barang impor itu yang bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh produsen alas kaki di segmen kecil dan menengah.

“Impo alas kaki domestik itu tinggi. Artinya pelung industri alas kaki kecil kita tertekan," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (3/11/2019).

Firman menjelaskan bahwa pihaknya justru tidak menyangka bahwa produksi segmen besar dan sedang masih bisa bertumbuh pada akhir kuartal III/2019. Menurutnya, produsen besar dan sedang, yang sebagian besar berorientasi ekspor cukup tertekan sepanjang tahun ini.

Pada semester I/2019, jelasnya, ekspor alas kaki nasional anjlok dengan penurunan terbesar ke Eropa, yakni hingga 25% dibandingkan semester I/2018.

“Kalau mau melihat data ekspor, Indonesia masih turun. Bahkan sampai Agustus 2019, meskipun fluktuatif.”

Kendati begitu, Firman meyakini kinerja produksi industri alas kaki masih bisa bertumbuh lagi pada akhir tahun ini. Pasalnya, permintaan produk alas kaki pada kuartal terakhir umumnya lebih tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper