Bisnis.com, JAKARTA - Dalam gelaran Hannover Messe 2020, pemerintah akan berfokus mempromosikan lima sektor industri manufaktur andalan yakni otomotif, elektronik, makanan dan minuman, kimia dasar, serta tekstil dan produk tekstil (TPT).
Kelima sektor industri manufaktur tersebut dipromosikan oleh pemerintah dalam rangka menarik investasi serta meningkatkan ekspor.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini sudah terdapat 100 perusahaan yang sedang dikurasi oleh pemerintah untuk turut diikutkan dalam gelaran Hannover Messe 2020.
100 perusahaan yang terdaftar kebanyakan berasal dari 5 sektor industri manufaktur yang diutamakan dan ke depan ditargetkan terdapat 150 perusahaan yang berhasil digaet pemerintah untuk mengikuti Hannover Messe 2020.
Secara spesifik, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah melalui Hannover Messe 2020 ingin meningkatkan volume perdagangan dengan negara-negara Eropa terutama Jerman.
Investasi dari Jerman menuju Indonesia juga diharapkan meningkat pascagelaran pameran tersebut. "Presiden juga mengharapkan dari kerja sama dengan Jerman itu bisa muncul dengan kerja sama dalam vokasi atau pengembangan SDM," ujarnya, Rabu (30/10/2019).
Selain mempromosikan lima sektor industri manufaktur prioritas, pemerintah juga hendak menggunakan Hannover Messe 2020 sebagai wadah bagi pemerintah untuk mempromosikan CPO sebagai produk yang ramah lingkungan dan sustainable.
Di lain pihak, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan bahwa gelaran Hannover Messe 2020 sangat strategis untuk meningkatkan perjanjian dagang dengan negara Eropa khususnya untuk produk CPO.
Hal ini mengingat masih banyaknya negara-negara Eropa yang tergolong diskriminatif terhadap komoditas andalan ekspor Indonesia tersebut.
"CPO memiliki potensi yang sangat tinggi, mungkin nanti di sana akan ada program sustainable palm oil," ujar Agus, Rabu (30/10/2019).