Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) menargetkan laba bersih sebesar Rp93 miliar sampai dengan akhir tahun ini, setelah keuntungannya merosot pada 2018.
Ditunjuk sebagai Direktur Utama pada Selasa, 15 Oktober lalu, Chievy Adi Kusmargono akan melakukan sejumlah langkah untuk mengembalikan perolehan keuntungan lebih dari Rp100 miliar.
Diakuinya sisi keuangan menjadi salah satu rapor merah IPCM, mengingat pada 2017 pernah mendapatkan laba tahun berjalan sebesar Rp120,41 miliar pada 2017 dan Rp72,8 miliar pada 2018.
"Laba bersih pernah untung Rp120 miliar, kokoh sahamnya, walaupun likuiditas tidak begitu likuid tapi harga sahamnya di atas waktu IPO terus. Namun, pada 2019 rilis audited 2018, [laba bersih] langsung drop, turunnya tidak tanggung-tanggung, 40 persen," kata Chievy kepada Bisnis, Jumat.
Menurut Chievy, kondisi laba yang tertekan tersebut menjadi tantangan untuk segera diselesaikannya.
Chievy menjelaskan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini dapat tumbuh sebesar 27 persen dibandingkan dengan realisasi 2018. Artinya, laba tahun berjalan ditargetkan hingga Rp93 miliar.
Dalam 2 tahun terakhir IPCM tercatat membukukan pendapatan Rp746,65 miliar pada 2017 dan Rp727,05 miliar pada 2018. Dengan target pertumbuhan 27 persen perseroan jasa pandu kapal itu membidik pendapatan Rp945,16 miliar pada 2019.
"Saya akan berjuang bagaimana agar bisa tembus Rp100 miliar di dua setengah bulan ini," imbuh Chievy.
Pada 2020 mendatang Chievy menargetkan laba tahun berjalan dapat mencapai Rp120 miliar, sehingga kinerja keuangan IPCM dapat kembali ke titik tersebut.
Chievy mengaku baru saja mendapatkan pasar di Kabupatern Ketapang, Kalimantan Barat di sekitar Teluk Melano untuk pemanduan kapal.
Menurut Chievy, kerja sama terbaru ini bisa berdampak terhadap pendapatan per tahun hingga Rp25 miliar.
"Strategi kedua, perluasan market lain di daerah Sumatra, ini sudah kita buat, sudah kita mulai, kemudian kita tangkap lagi di Banten itu TUPS-TUPS itu pasarnya akan kita fokuskan." terang Chievy.
Selain itu, Chievy akan menyasar pasar jasa pemanduan kapal dan tunda di luar yang selama ini dilayani Pelindo II, seperti di daerah Palembang.
Dalam rangka menggaet pasar di luar Pelindo II, Chievy fokus membangun 4 hal dalam level pelayanan yakni kecepatan, keselamatan, produktivitas, dan integritas.
"Kami juga sediakan tarif-tarif paket, pelayaran, tidak hanya di wilayah Pelindo II, tapi kapal-kapal mereka yang di seluruh Indonesia, kita akan buatkan tarif bundling, agar lebih murah," tutur Chievy.