Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pesan Hanif Dhakiri Usai Serahkan Jabatan Menaker ke Ida Fauziyah

Muhammad Hanif Dhakiri selaku Menteri Ketenagakerjaan kabinet Presiden Joko Widodo periode 2014-2019 atau Kabinet Kerja resmi menyerahkan jabatannya kepada Ida Fauziyah pada Rabu (23/10/2019).
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah

Bisnis.com, JAKARTA - Muhammad Hanif Dhakiri selaku Menteri Ketenagakerjaan kabinet Presiden Joko Widodo periode 2014-2019 atau Kabinet Kerja resmi menyerahkan jabatannya kepada Ida Fauziyah pada Rabu (23/10/2019).

Pada kesempatan tersebut, Hanif menyatakan bahwa dirinya meyakini di bawah kepemimpinan Ida Fauziyah yang memiliki banyak pengalaman di organisasi tingkat nasional, Kemnaker akan tumbuh dan menjadi kementerian yang terus hadir di lingkungan seluruh pekerja di Indonesia.

"Saya meminta keluarga besar Kemnaker memberikan support dan dukungan kerja sama yang ikhlas kepada Bu Ida sebagai pimpinan baru di Kemnaker. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk membuat Kemnaker ini bisa terus efektif dalam mendelivered visi misi Bapak Presiden, " katanya dalam siaran pers yang diterima oleh Bisnis.com, Rabu (23/10/2019)

Selain itu, pada kesempatan yang sama Hanif berharap seluruh jajaran Kemnaker agar tetap solid, tetap kompak, dan mampu mendukung Ida Fauziyah sebagai Menaker pada kabinet Presiden Jokowi periode 2019-2024 atau Kabinet Indonesia Maju melahirkan terobosan atau inovasi yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Selain itu, Hanif juga menyampaikan permohonan maafnya apabila selama masa jabatannya 5 tahun belum bisa menjadi pemimpin yang baik. Bahkan, Hanif menyebut dirinya mungkin hanya bisa menjadi bos yang menyebalkan.

"Sekali lagi mohon maaf untuk semua yang pernah saya tegur dan pernah kena marah saya, itu semata-mata saya lakukan agar Kemnaker kita ini menjadi lebih baik. Selamat datang untuk Bu Ida Fauziyah, saya undur diri dan pamit, dan saya sudah menyiapkan agenda khusus saya habis ini, saya mau balas dendam, tidur, " ujar Hanif.

Sementara Ida Fauziyah berjanji akan meneruskan seluruh kerja-kerja dan program ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dengan mengambil langkah-langkah yang lebih baik lagi di Kemnaker. Untuk meneruskan kerja tersebut, Ida Fauziyah meminta dukungan dan bimbingan dari seluruh pegawai di lingkungan Kemnaker.

"Hal-hal yang sudah Bapak Hanif kerjakan lima tahun itu, tak ada pilihan, kita akan teruskan. Mohon doanya, saya juga ingin menjadi Menteri yang husnul khatimah seperti Pak Hanif. Mudah-mudahan saya bisa menjalankan tugas dengan baik dan mengakhiri juga dengan baik, " kata Ida.

Dalam kesempatan tersebut, Ida menyatakan menjadi pengganti Hanif Dhakiri tidaklah mudah. Ida menegaskan dia tidak bisa mengikuti gaya dan kualitas Hanif Dhakiri.

"Saya kalah dengan Pak Hanif, kalau dalam hal ini. Mudah-mudahan saya punya keahlian di tempat lain, yang juga sampai sekarang masih saya cari, bagaimana saya bisa mengalahkan Pak Hanif," ungkapnya.

Sebagai catatan, Ida Fauziyah mempunyai latar belakang yang sama dengan Hanif Dhakiri, keduanya merupakan politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ida Fauziyah sebelumnya merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari fraksi PKB sejak 1999. Dilansir dari Antara selama menjadi anggota DPR RI, Ida sempat bertugas di Komisi VIII yang menangani bidang agama, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan zakat.

Perempuan kelahiran Mojokerto, 16 Juli 1969 itu diketahui juga sempat bertugas di Komisi II yang mengurusi pemerintahan daerah. Ida tercatat sebagai salah satu anggota DPR RI yang merumuskan Undang-Undang (UU) Otonomi Daerah.

Selama aktif menjadi wakil rakyat, Ida Fauziyah berperan serta mendirikan Forum Parlemen untuk Kependudukan dan Pembangunan pada tahun 2001. Selain itu, dia juga terlibat dalam mendirikan Kaukus Perempuan Parlemen dan pada 2001-2004 menjadi salah satu ketua kaukus.

Kemudian pada 2018, Ida Fauziyah pernah menjadi calon wakil Gubernur Jawa Tengah berpasangan dengan Sudirman Said yang menjadi calon gubernur. Namun sayangnya, saat itu keduanya dikalah massa dibandingkan dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ganjar Pranowo dan Taj Yasin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper