Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Lama Tak Akan Hambat Inovasi Kebijakan Ekonomi 

Bertahannya wajah-wajah lama dalam Kabinet Kerja Jilid II dinilai tak akan menghambat munculnya kebijakan ekonomi yang inovatif untuk menghadapi kondisi global.
Basuki Hadimuljono/Bisnis-Amanda Kusumawardhani
Basuki Hadimuljono/Bisnis-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Bertahannya wajah-wajah lama dalam Kabinet Kerja Jilid II dinilai tak akan menghambat munculnya kebijakan ekonomi yang inovatif untuk menghadapi kondisi global. 

Hingga Selasa (22/10/2019) sore, sejumlah menteri pada pemerintahan Jokowi-JK sudah atau hampir bisa dipastikan kembali mengisi pos menteri yang sama  pada kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin.

Menteri Keuangan akan kembali dijabat Sri Mulyani Indrawati, sementara Basuki Hadimuljono kemungkinan besar akan kembali mengisi pos Menteri PUPR.

Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Yose Rizal Damuri saat dihubungi, Selasa (22/10/2019) sore, menyambut kembalinya sejumlah nama lama menjadi menteri.

Menurut Yose, orang lama yang kembali ditunjuk Presiden Joko Widodo terbilang berprestasi di posnya masing-masing. Mereka cenderung memiliki kinerja di atas rata-rata dibandingkan dengan menteri-menteri atau kepala instansi lainnya. 

Yose Rizal mencontohkan Sri Mulyani yang berhasil mengembalikan kredibilitas anggaran. Di bawah eks-Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pemerintah tidak pernah lagi mengajukan APBN Perubahan (APBN-P) sejak 2018.

Yose meyakini hal ini tidak akan menghambat munculnya inovasi-inovasi kebijakan di bidang ekonomi. Sebaliknya, wajah-wajah lama tersebut dapat langsung menerapkan rencana yang sebelumnya telah dicanangkan.

"Biasanya kalau berganti menteri pasti akan melewati periode transisi dahulu. Hal ini akan menghambat pemberlakuan kebijakan yang dapat berdampak positif bagi Indonesia," jelas Yose.

Yose melanjutkan bahwa menteri lama yang kembali ditunjuk Presiden akan melompati periode tersebut. Mereka dapat langsung melakukan evaluasi rencana dan kebijakan yang dinilai kurang berdampak atau tidak sesuai dengan program nasional lima tahun ke depan.

"Menurut saya justru akan berdampak bagus. Toh, Pak Jokowi hitungannya juga orang lama," ujar Yose.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper