Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan produksi gas Lapangan Kepodang, Blok Muriah, akan dilanjutkan oleh PT Saka Energi Indonesia.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdudarrahman mengatakan pihaknya masih menunggu kesepakatan skema bisnis antara Petronas Carigali Muriah Ltd. (PCML) dengan Saka Energi. Di Blok Muriah, Saka mempunyai hak partisipasi sebesar 20% atas nama anak usahanya, Saka Energi Muriah Ltd. (SEML).
Nantinya, Saka akan hanya melakukan produksi selama tiga bulan ke depan. Pasalnya, cadangan yang masih tersisa di lapangan Kepodang diproyeksikan hanya tersisa 20 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
"Mereka [Petronas dan Saka] sedang membereskan dokumennya," katanya, Senin (21/10/2019).
Pada 29 September lalu, PCML telah menghentikan pasokan gas dengan alasan berakhirnya gas sales agreement (GSA) dengan PT PLN (Persero) yang menyebabkan berakhirnya pula gas transportation agreement antara PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), PCML, dan PLN.
Atas kejadian tersebut, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) yang juga induk usaha Saka mengklaim berpotensi kehilangan laba bersih senilai US$17,3 juta.
Baca Juga
Petronas juga telah menyatakan Lapangan Kepodang dalam kondisi kahar (force majeur). Salah satunya karena hasil temuan cadangan gas tidak sesuai dengan prediksi.
Fatar berharap proses negosiasi antara kontraktor dapat segera selesai. Dengan begitu, proses penyaluran gas Lapangan Kepodang dapat kembali dilakukan ke pembangkit listrik Tambak Lorok.
"Kami maunya secepatnya, kalau dia tidak mampu kita pikirkan sama yang lain," ujarnya.