Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Strategi Jokowi, dari Pembangunan SDM hingga Transformasi Ekonomi

Presiden RI Periode 2019-2024, Joko Widodo menyatakan sampai 2045 Indonesia harus keluar dari jebakan negara berpenghasilan rendah
Presiden Joko Widodo bersiap mengikuti upacara pelantikan presiden dan Wakil Presiden di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Presiden Joko Widodo bersiap mengikuti upacara pelantikan presiden dan Wakil Presiden di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Periode 2019-2024, Joko Widodo menyatakan sampai 2045 Indonesia harus keluar dari jebakan negara berpenghasilan rendah.

Dia menilai, potensi Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah sangat besar. Saat ini, Indonesia sedang berada di puncak bonus demografi.

"Di mana penduduk usia produktif kita jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif. Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar," kata Jokowi di Ruang Sidang Paripurna DPR RI, Minggu (20/10/2019).

Dia menyatakan, hal ini menjadi masalah besar jika jajaran pemerintahan tidak mampu menyediakan kesempatan kerja. Sebaliknya, kondisi ini akan menjadi kesempatan besar jika kita mampu membangun SDM yang unggul.

Dia menilai dengan didukung oleh ekosistem politik yang kondusif dan dengan ekosistem ekonomi yang kondusif. Oleh karena itu, 5 tahun ke depan Jokowi punya lima strategi.

Pertama, pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama. Kedua, pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan.

Ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus mulai disederhanakan, harus dipangkas dan harus dipersingkat.

Keempat, penyederhanaan birokrasi harus terus diakukan besar-besaran. Sehingga investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan.

Kelima adalah transformasi ekonomi.

"Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper