Bisnis.com, SIDOARJO — PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. menyatakan butuh tambahan pasokan gas di wilayah Jawa Timur. Petugas Harian Division Head Corporate
Communication PGN Krisdyan Widagdo Adhi mengatakan pasar gas bumi di Jatim pasarnya masih cukup besar. Namun, pasokan gas yang PGN alirkan belum cukup memenuhi seluruh permintaan. Saat ini, total permintaan gas bumi di Jatim sebanyak 170 juta kaki kubik per hari (MMscfd), sementara pasokan yang dapat dialirkan PGN sebanyak 141 MMscfd.
"Permintaan gas Jawa Timur 160-170 MMscfd, kami bisa pasok 141 MMscfd. Ini [permintaan] masih bisa naik, beberapa pelaku industri belum kami layani," katanya dalam kunjungan ke offtake station PGN Kalisogo di Sidoarjo, Jumat (18/10/2019).
Sejauh ini, PGN telah melayani 356 pelanggan industri, 65.032 pelanggan rumah tangga, dan 162 pelanggan komersil di regional distribusi II atau Jatim.
Krisdyan menambahkan dari total pelanggan rumah tangga yang ada di Jatim, belum ditambahkan dengan pelanggan jaringan gas (jargas) rumah tangga di wilayah tersebut.
Adapun, pada Rabu (16/10/2019) PGN telah menyelesaikan pembangunan jargas sebanyak 8.150 sambungan di Probolinggo dan Pasuruan. PGN juga masih mengerjakan sejumlah proyek pipa gas di Jawa Timur.
Baca Juga
Misalnya konstruksi pipa distribusi yang membentang dari Gresik, Lamongan, hingga Tuban sepanjang 11,4 kilometer. Adapun, pembangunan pipa distribusi gas ini menyisakan ruas pipa sepanjang 1,4 km.
Pada kesempatan yang sama, Asset Reability Distribution Area Pasuruan PGN Dwi Handoko Sandhi mengatakan pasokan gas di Jatim berasal dari lima produsen gas, yakni PT Kangean Energi Indonesia Terang Sirasun Batur, Ophir Indonesia, Husky CNOOC Madura Limited, PT Lapindo Brantas, dan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore.
Pasokan dari lima produsen ini didistribusikan melalui stasiun penerima gas Kalisogo, Semare, Waru, Tandes, dan Gresik. “Stasiun penerima gas ini untuk menurunkan pressure gas dari 170 bar menjadi 20-22 bar," ujarnya.