Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan ekosistem industri kreatif menjadi fokus pemerintah lantaran berpotensi besar dengan keragaman budaya dan sumber daya manusia terampil di seluruh Indonesia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pengembangan ekonomi kreatif menjadi peluang bagi masa depan Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong terciptanya ekosistem industri kreatif di dalam negeri.
Apalagi, sektor kreatif yang mayoritas berbasis industri kecil dan menengah (IKM) ini mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
“Dengan terciptanya ekosistem tersebut, tentunya akan memacu desainer untuk menghasilkan produk-produk berkualitas dan inovatif dengan desain yang menarik, sehingga juga dapat meningkatkan citra positif produk Indonesia di pasar domestik dan ekspor,” kata Menperin dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Selasa (15/10/2019).
Menurutnya, Kemenperin melakukan langkah strategis salah satunya melalui gelaran Indonesia Good Design Selection (IGDS) Award 2019. Gelaran yang tahun ini mengusung tema Indonesian Design Goes Global itu mendorong para desainer produk-produk industri dalam negeri agar bisa berkompetisi di kancah internasional.
Airlangga mengatakan era perdagangan bebas telah meningkatkan persaingan antara produk dalam negeri dan produk-produk dari negara maju maupun negara berkembang. Dengan begitu, peningkatan daya saing menjadi keharusan.
Dia mengatakan produk yang mampu bersaing secara global adalah produk yang mengedepankan nilai-nilai inovatif, kreatif, berkualitas, dan orisinal, yang salah satunya dapat direpresentasikan dalam suatu desain. Artinya, desain merupakan elemen penting yang mampu memberikan nilai tambah suatu produk, baik dari sisi penampilan maupun fungsi.
“Dengan desain yang baik suatu produk akan memiliki daya saing dan daya tarik yang lebih baik di mata konsumen.”
Airlangga mengatakan peserta IGDS meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2019, ada 333 produk yang terdaftar atau meningkat hingga 37% dibanding tahun sebelumnya.
"Dari total tersebut, terus diseleksi dan yang dapat memenuhi syarat menjadi 325 produk, kemudian jadi 172 produk, hingga menjadi 20 finalis,” katanya.