Bisnis.com, CILEGON - Kapasitas produksi produsen tepung terigu, PT Bungasari Flour Mills Indonesia, naik dengan beroperasinya pabrik tahap kedua di Cilegon, Banten.
Presiden Director PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya mengatakan fasilitas anyar itu mengerek kapasitas produksi hingga 2.000 metrik ton (MT) per hari. Pihaknya kini mampu memproduksi tepung terigu hingga 500.000 MT per tahun.
"Dengan pengembangan ini, kami meningkatkan kapasitas produksi dari sebelumnya 1.500 MT per hari menjadi 2.000 MT per hari, dan akan menjadi 3.000 MT per hari saat semuanya rampung," ujarnya di sela-sela seremoni peresmian produksi pertama pabrik tahap kedua di Cilegon, Rabu (9/8/2019).
Budianto menjelaskan pengembangan pabrik itu juga meningkatkan kapasitas penyimpanan gandum. Dengan beroperasinya pabrik baru, maka kapasitas penyimpanan gandum Bungasari Flour Mills Indonesia mencapai 140.000 MT. Pabrik pertama sebelumnya hanya mampu menampung gandum hingga 79.000 MT.
"Sehingga memungkinkan kami untuk bisa melakukan pembelian gandum yang kompetitif serta lebih fleksibel, serta mampu menyimpan lebih banyak jenis gandum agar dapat berproduksi dengan lebih efisien," kata Budianto.
Guna melengkapi fasilitas itu, pihaknya juga mulai menggunakan model roller mill teranyar. Sarana produksi itu dinilai memiliki tingkat akurasi tinggi sehingga menghasilkan tepung terigu berkualitas, serta proses pembersihan dan sanitasi yang lebih mudah.
Menurutnya, perusahaan menerapkan direct loading system untuk mempercepat pengiriman, meminimalkan kontaminasi serangga saat transfer produk, serta meningkatkan efisiensi sumber daya.
"Kami juga mengaplikasikan box plan shifter terbaru yang menggunakan lapisan teflon presisi tinggi dan berkualitas. Produk yang dihasilkan Bungasari pun menjadi lebih higienis dan rendah kontaminasi untuk memenuhi peningkatan standar keamanan pangan yang tinggi di masa mendatang."
Bungasari Flour Mills Indonesia mulai mengembangkan pabrik tepung terigu di atas lahan seluas 11 hektare di Cilegon tersebut pada 2014. Pengembangan pabrik tahap pertama sudah mencapai utilitas maksimal pada 2016, sehingga pada Juli 2018 pihaknya memulai proyek pengembangan tahap kedua.