Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak delapan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN segera bergabung menjadi pemiliki saham LinkAja, salah satunya adalah PT Garuda Indonesia (Persero).
Direktur Utama PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau perusahaan pengelola layanan pembayaran LinkAja, Danu Wicaksana, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menunggu konfirmasi perusahaan-perusahaan BUMN yang bergabung menjadi pemilik saham LinkAja.
Dia menjabarkan, perusahaan-perusahaan plat merah tersebut akan masuk ke dalam skema investasi kedua yang berlangsung hingga akhir tahun. Skema tersebut menyusul penyetoran saham tahap pertama yang telah berlangsung sebelumnya.
"Dari BUMN yang mungkin bergabung salah satunya adalah Angkasa Pura [AP] 2, AP 1, Garuda, Pegadaian, Jasa Marga, Kereta Api Indonesia [KAI], Taspen, dan DAMRI," ujar Danu di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin (30/9/2019).
Dia menjelaskan, pihaknya bersyukur bahwa Kementerian BUMN sangat mendorong sinergi antar perusahaan plat merah. Hal tersebut menurut Danu dapat mendorong optimalisasi potensi dari masing-masing perusahaan.
Danu menjelaskan, terdapat banyak aset tak ternilai dari sinergi lintas BUMN tersebut, sehingga kerja sama yang terjalin tidak hanya dapat dinilai melalui besaran rupiahnya.
"Karena sebelumnya tidak bisa dipenetrasi, tapi karena mereka jadi pemegang saham, mereka bisa terbuka," ujar Danu.
Dia pun menjelaskan, penyetoran tahap pertama dari 7 BUMN pemilik saham LinkAja telah tuntas. Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari PT Telekomunikasi Selular, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT Pertamina (Persero), dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Telkom, total saham baru yang diterbitkan oleh LinkAja tersebut sebanyak 66.526 saham dengan nilai total Rp665,26 milia