Bisnis.com, LABUAN BAJO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengemukakan dua alternatif bakal lokasi baru terminal barang yang akan dipindah dari Pelabuhan Labuan Bajo.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menyebutkan alternatif pertama berada di Bari yang terletak di sisi utara Kabupaten Manggarai Barat. Infrastruktur jalan untuk menuju lokasi ini sudah baik. Kedalaman lautnya pun memadai. Sayangnya, jaraknya agak jauh dari pusat kota, yakni sekitar 50 km.
Alternatif kedua adalah Nanga Bido yang berada di sisi selatan Manggarai Barat. Lokasi ini lebih dekat dari pusat kota. Namun, jalan aksesnya belum memadai. Lautnya pun lebih dangkal.
“PU menunggu [Kementerian] Perhubungan memutuskan lokasi di utara atau selatan,” katanya, Sabtu (28/9/2019).
Menurut Hadi, begitu Kemenhub memutuskan lokasi, Kementerian PUPR segera membangun jalan akses untuk memudahkan mobilisasi tenaga kerja, alat berat, dan material untuk membangun pelabuhan.
Seperti diketahui, Pelabuhan Labuan Bajo yang ada saat ini akan khusus menjadi terminal penumpang yang melayani labuh dan sandar kapal pesiar, yacht, dan pinisi.
Baca Juga
Langkah itu diambil sejalan dengan rencana pemerintah menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata superprioritas. Saat ini terminal penumpang dan kargo di Labuan Bajo masih bercampur. Jika dipisah, pelabuhan penumpang akan minim risiko pencemaran.
“Presiden [Joko Widodo] minta [terminal penumpamg dan terminal barang] dipisah. Terminal kontainernya ini dikosongkan, dicarikan pelabuhan khusus kargo,” jelas Hadi.
Soal waktu kepindahan, Hadi mengatakan akan bergantung pada keputusan Kemenhub menentukan lokasi pelabuhan barang. Namun, Presiden meminta akhir 2020 Pelabuhan Labuan Bajo sudah khusus untuk terminal penumpang.