Bisnis.com, HANGZHOU – Ekshibisi teknologi terbesar di China, Apsara Conference 2019, resmi dibuka hari ini, Rabu (25/9/2019) oleh Executive Chairman sekaligus CEO Alibaba Group yang baru, Daniel Zhang.
Zhang merupakan penerus dari pendiri Alibaba Jack Ma, yang memutuskan pensiun belum lama ini. Tahun ini, untuk pertama kalinya Zhang menggantikan Ma sebagai keynote speaker di Apsara Conference yang dihelat pada 25-27 September 2019 di Hangzhou, China.
Dalam pemaparannya, Zhang menjabarkan visi untuk melanjutkan mimpi Ma dalam mewujudkan era mobile computing yang implementasinya dimulai dari masyarakat China.
Tiga tahun lalu, katanya, Jack Ma memperkenalkan 5 strategi transformasi ekonomi digital di Alibaba, yaitu new retail, new finance, new manufacturing, new technology, dan new energy.
“Sekarang, dari 5 strategi itu, saya ingin mengembangkannya menjadi 100 strategi. Mulai dari sektor agrobisnis, jasa, pendidikan, dan sebagainya. Kami [Alibaba Group] ingin membangun ekosistem yang serbaterkoneksi [di China], mulai dari desa ke kota hingga dari rumah ke kantor. Semua akan serbadigital dan makin pintar," ujarnya, Rabu (25/9/2019).
Menurutnya, transformasi menuju ekonomi digital saat ini tidak bisa sekadar memenuhi aspek infrastruktur teknologi pintar semata, tetapi harus mencakup pengadaan ekosistem yang serbaterintegrasi dan terinterkoneksi mulai dari masyarakat, pebisnis, hingga pemerintah.
"Teknologi finansial, misalnya, harus ditopang denngan mahadata dan kecerdasam buatan. Sekarang sudah zamannya membuat layanan produk keuangan yang ter-costumized dan menyesuaikan preferensi serta kebutuhan masing-masing nasabah," kata Zhang.
Alibaba akan fokus mendorong pola konsumsi, suplai, dan permintaan baru yang digerakkan oleh data intelligence.
"Untuk mewujudkan perluasan 5 strategi ekonomi digital menjadi 100 strategi, penggerak utamanya adalah konsumsi. Sebab, perilaku konsumen sekarang mencerminkan kebutuhan masyarakat dan dapat dibaca melalui analisis data. Hal itu praktis juga akan mentransformasi pola berbisnis di China."
Lebih lanjut, Zhang mengatakan transformasi menuju ekonomi digital tidak bisa diartikan sebagai penghapusan pola konsumsi tradisional. Justru, pola konsumsi konvensional bakal dibekali dengan nilai tambah melalui penggunaan data untuk menggerakkan perekonomian China.
"Alibaba sudah berumur 20 tahun. Misi kami tidak berubah, yaitu membuat berbisnis menjadi lebih mudah di seluruh dunia. Pada awalnya, kami berupaya mewujudkan misi itu dengan membangun platform dagang-el untuk menjual produk semudah mungkin,” katanya
“Kini, Alibaba mengintegrasikan platform tersebut dengan kecerdasan buatan, komputasi awan, dan data analitik. Itulah sistem operasi yang membuat perusahaan menjadi makin digital dan cerdas."