Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fraksi Gerindra : Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Tak Realistis

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dari Fraksi Gerindra Sri Meliyana mengatakan angka tersebut tidak masuk akan mengingat kondisi perekonomian yang ada sekarang.
Anggota DPR mengikuti Rapat Paripurna ke-30 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Anggota DPR mengikuti Rapat Paripurna ke-30 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Fraksi Gerindra berpandangan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 yang dipatok pada angka 5,3% tidak realistis.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dari Fraksi Gerindra Sri Meliyana mengatakan angka tersebut tidak masuk akan mengingat kondisi perekonomian yang ada sekarang.

"Bank Dunia sudah memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 sebesar 4,9%, bahkan bisa lebih kecil jika ekonomi global belum membaik," ujarnya ketika membacakan pandangan fraksinya di Banggar DPR RI, Senin (23/9/2019).

Selain itu, belanja kementerian dan lembaga (K/L) juga dipandang masih banyak yang belum tepat sasaran, terbukti dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang masih belum dapat mengembangkan sektor pendidikan meski sudah mendapatkan anggaran yang besar dari tahun ke tahun.

Hal yang sama juga disuarakan oleh Fraksi PKS. PKS berpandangan bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam RAPBN 2020 masih terlalu tinggi mengingat angka tersebut tidak pernah dicapai dalam beberapa tahun terakhir.

"Fraksi PKS berharap agar pemerintah berupaya mencapai target tersebut agar tidak hanya menjadi target semata," ujar Anggota Banggar DPR RI dari Fraksi PKS Andi Akmal.

Selain itu, Fraksi PKS juga menyorot kenaikan target PPN yang hanya sebesar 4,5% dibandingkan dengan outlook 2019. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada permasalahan dalam daya beli masyarakat.

Meski memberikan banyak catatan yang cukup negatif kepada pemerintah, kedua fraksi tersebut pada akhirnya tetap RUU APBN 2020 yang telah didiskusikan dan menyepakati untuk membahas RUU APBN 2020 dalam rapat paripurna.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper