Bisnis.com, BELGRADE – Kadin Indonesia melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Serbian Chamber of Commerce and Industry (SCCI) sebagai suatu inisiatif awal untuk meningkatkan hubungan dagang dan investasi antara Indonesia dan Serbia.
Penandatangan ini dilakukan pada Indonesia – Serbia Business Forum yang diadakan di kantor SCCI, Beograd pada 19 September 2019 disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Serbia merangkap Republik Montonegro, Chandra Widya Yudha dan juga Direktur Eropa III Kementerian Luar Negeri RI, Ardian Wicaksono.
Pada kesempatan ini, KADIN diwakili oleh Ketua Komite Bilateral untuk Bulgaria, Albania, dan Georgia, Alexander Yahya Datuk dan SCCI diwakili oleh Direktur Sektor SCCI, Mihailo Vesovic.
“MoU ini diharapkan dapat menjadi sebuah langkah awal untuk meningkatkan hubungan dagang dan investasi antara Indonesia dan Serbia," ujar Alexander Yahya Datuk.
Dia menjelaskan, Serbia merupakan salah satu mitra yang ideal untuk tujuan investasi Indonesia mengingat posisinya yang strategis dan juga rencana Serbia untuk bergabung dengan Uni Eropa pada 2025. "Hal ini merupakan suatu momentum bagi pelaku usaha Indonesia,’’ ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com (20/9).
Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa dengan jumlah populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi Serbia dan mengingat faktor-faktor yang sangat mendukung, alangkah baiknya juga jika perusahaan Serbia dapat berinvestasi dengan membuka pabrik produksi di Indonesia.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mencatat pada 2018 total perdagangan antara Indonesia dan Serbia mencapai US$44 juta, dengan komposisi US$7 juta adalah ekspor dan impor mencapai US$37 juta.
Angka tersebut merupakan suatu pencapaian yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dimana total perdagangan tercatat sebesar US$20 juta, dengan komposisi US$4 juta ekspor dan US$16 juta impor.
Pada sambutannya, Duta Besar Indonesia juga mengatakan bahwa forum ini merupakan salah satu bentuk inisiatif yang sangat baik untuk menjajaki lebih jauh pasar non-tradisional bagi produk Indonesia.
Serbia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Kawasan Balkan Barat yang menguasai 50 persen perdagangan antar negara intra kawasan. Selain itu, Serbia juga merupakan mitra perdagangan terbesar Uni Eropa di kawasan ini.
Potensi Serbia tersebut dapat dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara, terlebih saat ini Serbia telah memberikan kemudahan bebas visa untuk paspor biasa Indonesia.
Ardian Wicaksono selaku Direktur Eropa III Kementerian Luar Negeri juga menambahkan bahwa kunjungan Kadin ini merupakan suatu agenda yang sangat penting mengingat ini merupakan kunjungan pertama kalinya.
Ini juga merupakan suatu langkah yang sangat baik untuk dapat menjajaki potensi kerjasama guna dapat menjadikan Serbia sebagai hub untuk mengakses pasar Uni Eropa.
“Serbia merupakan negara kecil tetapi mengingat posisinya yang strategis, dapat dijadikan sebagai pintu untuk dapat mengakses pasar yang lebih luas, Uni Eropa dan juga negara-negara tetangga yang mana sesuai dengan arahan Bapak Presiden kita”, ujar Ardian.
Dalam rangka misi bisnis ke 14 negara Eropa dan Amerika Serikat, Kadin memberikan perhatian khusus bagi pasar-pasar non-tradisional khususnya Eropa Timur dengan harapan dapat menjajaki potensi kerjasama menjadikan negara-negara tersebut sebagai hub untuk dapat mengakses pasar Eropa.
Sebelumnya Kadin juga sudah melakukan forum bisnis di Istanbul, penandatangan perjanjian kerjasama di Sofia dengan disaksikan Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Ekonomi Bulgaria.
Selain itu menghadiri forum bisnis di Athena dan selanjutnya akan mengadakan forum bisnis dan penandatanganan perjanjian kerjasama di Bucharest dengan Chamber of Commerce and Industry of Romania, dilanjutkan dengan forum bisnis di negara Eropa Barat paralel dengan Amerika.