Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Pertanian Mulai Seleksi Calon Investor Perkebunan

Kementerian Pertanian mulai menjalankan proses seleksi calon investor sektor perkebunan yang diharapkan dapat mendorong pertambahan produksi lewat pengembangan industri terpadu.
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian mulai menjalankan proses seleksi calon investor sektor perkebunan yang diharapkan dapat mendorong pertambahan produksi lewat pengembangan industri terpadu.

"Hari Kamis kami baru mau kumpulkan, kami sudah membuat daftar. List yang berminat sudah ada 400 perusahaan calon investor. Kamis kami mau minta komitmennya, tanda tangan," kata Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono kala ditemui Bisnis di Jakarta, Senin (16/9/2019).

Kasdi belum memerinci profil para calon investor tersebut, namun ia menjelaskan ratusan investor itu menaruh minat ke berbagai komoditas perkebunan dengan potensi nilai investasi mencapai Rp300 triliun.

Terkait rencana penambahan 15 pabrik gula lewat mekanisme investasi, Kasdi mengemukakan ke depan pengembangannya bakal disertai dengan lahan tebu baru sebagaimana kehadiran 10 pabrik gula baru pada tahun ini. Kendati demikian, Kasdi belum bisa memastikan target areal tebu tambahan mengingat investasi tersebut masih dijajaki.

"Iya nanti disertai lahan tebu baru. Tapi nanti berapa menunggu berapa uang yang dimiliki. Harus pasti dahulu," tutur Kasdi.

Adapun dari 10 pabrik gula baru sepanjang 2019, Kasdi menuturkan tujuh di antaranya telah menjalankan penggilingan meski belum memenuhi kapasitas terpasang. Seluruh pabrik ini merupakan pabrik gula berbasis tebu dengan memanfaatkan tanaman dari kebun inti maupun plasma.

"Mereka sudah mulai giling tebu. Hanya saja belum memenuhi kapasitas terpasang. Ini pabrik berbasis tebu. Hanya saja tidak semua dari kebun inti. Ada yang dari plasma. Ada yang satu pabrik itu khusus plasma saja," katanya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, kesepuluh pabrik baru yang hadir selama periode 2017-2019 tercatat memiliki total kapasitas pengolahan sebesar 97.300 ton tebu per hari (TCD). Pabrik-pabrik ini tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Secara total, saat ini terdapat 22 perusahaan pengolahan tebu dengan total 58 unit penggilingan, 41 milik badan usaha milik negara (BUMN) dan 17 unit milik perusahaan swasta dengan total lahan tebu sebesar 414.847 ha pada 2018. 

Rata-rata operasional pabrik mencapai 160 hari per tahun dengan potensi produksi sebesar 3 sampai 3,5 juta ton gula per tahun. Terlepas dari potensi tersebut, realisasi produksi sampai saat ini berkisar di angka 2,17 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper