Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor kacang hijau dari Kalianak, Surabaya, ke China dan Filipina sebanyak 35 kontainer, Jumat (6/9/2019).
Direktur Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP) Kementan Suwandi menjelaskan dari 35 kontainer, yang dikirim ke China sebanyak 7 kontainer. Adapun eksportirnya kali ini adalah PT Aman Buana Putera.
Ia menerangkan, perputaran uang dari ekspor kacang hijau dari Jawa Timur mencapai triliunan rupiah pertahun. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kacang hijau dari Jatim pada Januari sampai Juni 2019 sebesar 3.489 ton terdiri dari bentuk segar 3.378 ton dan olahan 111 ton. "Naik 53% dibanding periode yang sama 2018, yang hanya 1.625 ton," ujar Suwandi.
Adapun ekspor kacang hijau secara umum pada 2017 sebesar 29.059 ton terdiri dari bentuk segar 28.570 ton dan olahan 490 ton. Pada 2018 ekspor kacang hijau menjadi 32.957 ton terdiri dari benriuk segar 32.392 ton dan olahan 565,18 ton, atau naik 12% dari 2017.
Luas panen kacang hijau di Jawa Timur sendiri sebesar 66.498 ha. Varietas dominan di Jawa Timur yakni Murai, Perkutut, Sameong, Kutilang, Vima-1, Vima-2, dan Vima-3. Biaya total Rp7.000.000 per ha dan biaya impas atau break event pointnya Rp5.790 per kg. Adapun kebutuhan konsumsi sebesar 222 ton/tahun.
Suwandi menjelaskan kacang hijau sebagai produk tanaman pangan ini sebagian diperuntukkan untuk konsumsi dalam negeri dan diolah menjadi berbagai variasi penganan, termasuk dari taoge. Lalu, sebagian lagi diperuntukkan untuk ekspor. Umumnya, kacang hijau Indonesia dikirim ke Taiwan, Filipina, India, Mesir dan Yaman.
Baca Juga
"Saya menantang Aman selaku eksportir untuk bisa memperluas jangkauan ekspornya ke negara-negara tersebut," tuturnya.
Diketahui, hingga saat ini tercatat total 17 eksportir kacang hijau dari Indonesia, termasuk PT Aman Buana Putera. Tahun lalu, jelas Suwandi, para ekportir ini mampu mengirim kacang hijau sebanyak 33.000 ton ke berbagai negara tujuan.
"Total ekspor tahun 2018 tersebut naik 12% dari tahun sebelumnya. Karena itu, kami berharap ekspor 2019 ini juga akan terus meningkat," tutur Suwandi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistio mencatat ada beberapa kabupaten di provinsi Jatim yang menjadi penghasil utama kacang hijau, seperti Bojonegoro, Sampang, Sumenep dan Gresik.
"Untuk kegiatan ekspor ini, kami berharap agar para petani juga bisa mendapat harga yang layak dari pembeli atau para eksportir tadi," sebutnya.
Kepala Balai Besar Karantina Jawa Timur Musyaffak Fauzi berharap agar para eksportir bisa terus memasok produk-produk berkualitas sesuai standar negara-negara tujuan.
Adapun luas panen kacang hijau skala nasional pada 2018 tercatat sebesar 247.850 ha dengan provitas 1,2 ton/ha. Dengan demikian, produksi nasional kacang hijau mencapai 304.850 ton. Harga komoditas ini di tingkat petani sebesar Rp11.730 per kg hingga Rp14.850.
Namun dari catatan petugas informasi pasar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, harga rata-rata kacang hijau pada Agustus 2019 sebesar Rp18.500 per kg. Harga ekspor Rp14.000 – Rp15.000 per kg, tergantung kadar dan keseragaman ukuran dan warna.