Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian optimistis mampu memacu pengembangan industri berbasis agri, logam, kimia, dan aneka industri dalam lima tahun ke depan lantaran disokong sejumlah faktor.
Muhdori, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, mengatakan pengembangan itu sudah termuat dalam Kebijakan Industri Nasional 2020 - 2024. Di dalamnya, katanya, termuat 10 kebijakan strategis dengan target pertumbuhan sektor manufaktur hingga mencapai 7%.
Di samping itu, pengembangan itu bisa diwujudkan bersama stakeholer lainnya.
"Kami berharap dari kebijakan-kebijakan industri berbasis agri, logam, kemudian kimia dan aneka industri pada 2020-2024. Kami optimistis, bersama dengan BI bersama Kadin, dalam mengembangkan tumbuhnya industri manufaktur di Indonesia," ujarnya di sela-sela Seminar Nasional yang diselenggarakan Bank Indonesia, bertajuk Mendorong Keterkaitan Antar Sektor Industri dan Antar Wilayah untuk Mendorong Pengembangan Otomotif, TPT dan Alas Kaki, Rabu (4/9/2019).
Muhdori menjelaskan keyakinan atas pengembangan sektor manufaktur itu dilandasi oleh sejumlah faktor. Pertama, sektor-sektor tersebut sudah cukup berkembang hingga saat ini
Kedua, adanya program nasional Making Indonesia 4.0 mendukung pengembangan sektor manufaktur. Ketiga, kompetensi SDM.
"Optimismenya itu karena 3 faktor," ujarnya.