Bisnis.com, JAKARTA -- Sasaran makro pembangunan lima tahun ke depan mematok tingkat inflasi 3,0 persen ,mulai 2020 sampai 2024.B
Berdasarkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, ada sejumlah kebijakan yang dirumuskan untuk mengendalikan inflasi.
Pertama meningkatkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Kedua, menurunkan rata-rata inflasi dan volatilitas pada 10 komoditas oangan strategis.
Ketiga, menurunkan disparitas harga antar daerah dengan rata-rata harga nasional serta menurunkan disparitas harga antar waktu.
Keempat, menjangkau ekspektasi inflasi dalam sasaran yang telah ditetapkan.
Kelima, meningkatkan kualitas statistik.
Sepanjang 2015-2018, inflasi mencapai rata-rata 3,3% per tahun, atau masih dalam rentang target.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan sepanjang tahun ini inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil.
BI mencatat inflasi IHK pada Juli 2019 tercatat 0,31% (m-t-m), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,55% (m-t-m).
Secara tahunan, inflasi Juli 2019 tercatat 3,32% (y-o-y), sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,28% (y-o-y).
Adapun kelompok administered prices kembali mencatat deflasi dipengaruhi berlanjutnya dampak kebijakan penurunan tarif batas atas angkutan udara, serta koreksi tarif angkutan antarkota dan tarif kereta api setelah hari raya Idulfitri.
Sementara itu, inflasi kelompok volatile food melambat, meskipun perkembangan harga beberapa komoditas hortikultura tetap perlu menjadi perhatian.
BI memprakirakan inflasi 2019 akan berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,5±1% dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2020.