Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarinah mengoptimalisasi aset berupa lahan miliknya yang tersebar di sejumlah kota di Jawa antara lain membangun rumah sakit ibu dan anak di Surabaya.
Pembangunan rumah sakit ibu dan anak oleh Sarinah merupakan rekomendasi dari Pemerintah Kota Surabaya dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat setempat.
Presiden Direktur PT Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan bahwa pembangunan rumah sakit ibu dan anak tersebut membutuhkan dana Rp400 miliar diluar kebutuhan peralatan dan sumber daya manusia.
Proyek yang direncanakan sejak tahun lalu ini saat ini memasuki tahap studi kelayakan.
“September studi kelayakan selesai, sebelum akhir tahun pada November atau Desember pembangunan sudah bisa dimulai. Paling lambat jika ada kendala awal tahun depan[ dibangun],” katanya, Jumat (23/8/2019).
Proyek di lahan seluas 1.250 meter persegi yang berlokasi di Jl Cipunegara, Wonokromo, Surabaya ini akan digarap oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk. dengan skema turn-key.
Baca Juga
Sugiarta mengatakan bahwa pendanaan untuk proyek tersebut berasal dari pinjaman perbankan dan pendanaan internal.
Sarinah juga masih belum ada pertimbangan untuk mencari sumber pendanaan lain, termasuk di antaranya penerbitan obligasi.
“[Sebanyak] 70 persen pendanaan dari bank BUMN atau Himbara [Himpunan Bank Milik Negara], 30 persen pendanaan internal kami, masih sama seperti sebelumnya,” ungkapnya.
Selain pembangunan rumah sakit ibu dan anak di Surabaya, saat ini Sarinah tengah mengupayakan pembangunan mixed-use building atau bangunan multifungsi di Kota Malang, Jawa Timur.
Lahan yang akan digunakan untuk proyek tersebut merupakan lahan yang saat ini digunakan sebagai salah satu gerai Sarinah di Jl Basuki Rachmat, Klojen.
“Gerai Sarinah yang ada di Malang akan dibangun kembali, dikembangkan menjadi mixed-use building dengan bentuk yang menyerupai gedung lamanya, Societeit Concordia. Menyesuaikan dengan pengembangan kawasan Malang Heritage,” kata Sugiarta.
Studi kelayakan untuk bangunan multifungsi tersebut saat ini masih berlangsung dan diharapkan selesai pada semester pertama 2020 sehingga nantinya tender bisa dilakukan pada semester kedua 2020 dan dilanjutkan pada pembangunan fisik pada 2021.