Bisnis.com, JAKARTA - Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub membahas soal sejumlah kendala yang dihadapi oleh regulator dan operator penerbangan sipil di kawasan Asia Pasifik dalam The 56th Conference of Directors General of Civil Aviation (DGCA) Asia Pacific Region yang diselenggarakan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) Asia Pacific Regional Office.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengatakan Konferensi DGCA akan menentukan arah kebijakan terkait dengan isu-isu strategis di bidang penerbangan sipil yang meliputi aspek keselamatan, keamanan, regulasi, efisiensi, pelayanan maupun capacity building.
Konferensi yang berlangsung di Nepal ini merupakan pertemuan tahunan para dirjen perhubungan udara di kawasan Asia Pasifik.
"Kendala-kendala tersebut meliputi aspek keselamatan, keamanan, pelayanan dan sejumlah kendala terkait lainnya yang memerlukan adanya upaya kerja sama dan harmonisasi di antara negara-negara anggota ICAO," kata Polana dalam siaran pers, Selasa (20/8/2019).
Dia menambahkan diperlukan adanya upaya kerjasama dan hamonisasi di antara negara-negara anggota ICAO selaku regulator penerbangan dan organisasi penerbangan sipil untuk mewujudkan kemajuan penerbangan sipil yang selamat, aman, ekonomis dan berkeseinambungan di kawasan Asia Pasifik.
Polana bertindak sebagai moderator pada agenda pembahasan dengan tema utama Harmonisasi Langkah-langkah Penanggulangan Kendala Kapasitas di Kawasan Asia Pasifik dan sebagai panelis pada diskusi high level discussion panel.
Dalam konferensi ini Indonesia merupakan satu-satunya negara dari 39 negara anggota ICAO yang didaulat sebagai perwakilan regulator penerbangan sipil di kawasan Asia Pasifik. ICAO telah mengidentifikasi bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan kontribusi yang signifikan terhadap tingginya pertumbuhan penerbangan sipil di kawasan Asia Pasifik
Polana dipilih sebagai moderator dan panelis oleh ICAO dan FAA, berdasarkan pengalaman dan kompetensinya pada posisi senior manajemen di bidang navigasi penerbangan dan manajemen bandara.
Pihaknya diharapkan dapat menyampaikan penjelasan mengenai permasalahan di bidang penerbangan sipil yang dihadapi Indonesia, terutama terkait dengan kapasitas dan langkah langkah yang diambil.