Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unilever Teken MoU Proyek Investasi Hijau Gula Kelapa dan Aren di Gorontalo

Unilever Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, KPH VI Provinsi Gorontalo, Tropical Landscapes Finance Facility (TLFF), dan Daemeter menandatangani nota kesepahaman Proyek Investasi Hijau Gula Kelapa dan Aren.
Unilever/www.unilever.co.id
Unilever/www.unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Unilever Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, KPH VI Provinsi Gorontalo, Tropical Landscapes Finance Facility (TLFF), dan Daemeter menandatangani nota kesepahamanProyek Investasi Hijau Gula Kelapa dan Aren.

Sancoyo Antarikso, Director of Governance and Corporate Affairs PT Unilever Indonesia menyampaikan Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan FMCG yang memanfaatkan produk turunan kelapa dalam proses produksinya, memandang pentingnya kesempatan bagi pemerintah serta sektor swasta untuk berkolaborasi. 

Menurut catatan Asian and Pacific Coconut Community (APCC), India berhasil menyusul Indonesia sebagai penghasil kelapa terbanyak di dunia pada tahun 2012 dengan 21,9 miliar butir kelapa, sementara Indonesia pada tahun yang sama memproduksi 16,3 milar butir. Terlebih lagi, terkait nilai perdagangan produk turunan kelapa, Indonesia cukup tertinggal apabila dibandingkan dengan negara dalam satu kawasan. Akan tetapi, hal ini dapat diperbaiki dengan mendorong pengembangan potensi kelapa mulai dari hulu hingga hilir.

Ir. Djimlan Saleh, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit VI Gorontalo, menjelaskan bahwa selain kelapa genjah,  aren (Aenga Pinata) merupakan salah satu komoditi spesifik lokal yang banyak dijumpai pada hampir semua wilayah di Provinsi Gorontalo.

“Hasil investigasi KPH VI Gorontalo tahun 2017 menunjukkan wilayah Kabupaten Gorontalo memiliki kurang lebih 163.312 pohon, yang tumbuh diluar kawasan kurang lebih 59.981 pohon, dan yang terdapat didalam kawasan kurang lebih 103.331 pohon. Hal ini menunjukkan potensi aren sebagai sumber bahan baku yang dapat dikembangkan lebih lanjut,” ungkap Djimlan

Proyek Investasi Hijau Gula Kelapa dan Arenbertujuan untuk meningkatkan produksi gula berskala industri dengan mengaitkan proteksi dan restorasi lahan serta peningkatan kesejahteraan petani.  Terdapat tiga hal yang melandasi konsep proyek ini, yaitu: Lingkungan, Sosial dan Ekonomi.

Dalam bidang sosial, beberapa hal yang akan dilakukan diantaranya adalah melakukan transfer ilmu praktik pertanian yang baik, mendukung institusionalisasi petani serta memperluas kerjasama dengan petani aren dan kelapa untuk menudukung rantai pasok berkelanjutan.

Lalu dalam bidang ekonomi, hal yang dituju adalah untuk meningkatkan produksi gula kelapa dan aren ke skala industri menggunakan teknologi yang efisien, merampingkan rantai pasok dan menerapkan standar harga yang adil, pembangunan perkebunan kelapa dan aren dengan pengelolaan berkelanjutan yang profesional (konsep inti) serta menggunakan bibit unggul kelapa genjah berproduktivitas tinggi (tinggi pohon hanya 3 – 5 m).

Sementara dalam bidang lingkungan, proyek ini akan bisa mengaitkan pembangunan perkebunan dengan restorasi lahan yang terdegradasi, melakukan prinsip kehati-hatian dalam pembangunan lahan dan menerapkan standar tata kelola lingkungan yang baik serta menerapkan standar praktik pertanian yang baik.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd selaku Bupati Gorontalo sekaligus Ketua KOPEK (Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa) mengungkapkan apresiasinya kepada para pihak yang terlibat dalam proyek ini, “Setiap daerah tentu memiliki potensi masing-masing yang perlu dikembangkan. Dalam hal ini, kelapa genjah merupakan komoditas yang kami nilai patut dikembangkan serta diberdayakan. Melalui kerja sama ini, diharapkan tidak hanya pengembangan potensi daerah yang semakin meningkat tetapi juga kesejahteraan dari masyarakat.”

“Upaya kolaborasi ini sejalan dengan target Unilever dalam menggunakan pasokan bahan baku yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Selain itu, melalui program ini kami juga memliki kesempatan untuk bisa membantu meningkatkan penghidupan para petani yang ada didalam mata rantai nilai kami, kedua hal tersebut sejalan dengan prinsip Unilever Sustainable Living Plan (USLP)” tutup Sancoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper