Bisnis.com, JAKARTA -- Malaysia siap menggantikan posisi Indonesia sebagai pemasok terbesar minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan produk turunannya ke India.
Ketua Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOB) Mohd. Bakke Salleh mengatakan, bea masuk produk olahan CPO asal Malaysia yang lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia di India, akan menjadi pendorong utama Negeri Jiran merebut dan menguasai pasar Negeri Bollywood.
Adapun, produk CPO asal Indonesia dikenai bea masuk 40% sementara produk turunannya 50%. Sementara itu, Malaysia mendapatkan tarif berbeda setelah menjalin pakta dagang MICECA dengan India mulai awal tahun ini.
Perjanjian dagang itu membuat bea masuk CPO dari Malaysia sebesar 40% dan produk turunannya sebesar 45%.
Salleh mengatakan, tanda-tanda keberhasilan Malaysia merebut pasar Indonesia di India muncul pada kinerja ekspor CPO dan produk turunannya asal negaranya.
Pasalnya, pangsa pasar impor produk CPO dan turunannya asal Malaysia meningkat menjadi 52% pada semester I/2019. Porsi itu naik dari semester I/2018 yang mencapai 30%.
"Kami memproyeksikan porsi pangsa pasar impor CPO dan produk turunannya India dari Malaysia tetap sama pada paruh kedua tahun ini," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (31/7/2019).
Adapun, berdasarkan data MPOB impor India terhadap produk minyak sawit dan olahannya dari Malaysia melonjak menjadi 2,59 juta ton pada semester I/2019.
Volume itu naik dibandingkan dengan 1,39 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.