Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dibidik menjadi wilayah percontohan untuk transformasi struktural pengentasan kemiskinan.
Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan dalam Indonesia Development Forum 2019, Bappenas memilih Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk jadi percontohan pertama transformasi struktural pengentasan kemiskinan.
"NTT dipilih karena memiliki keunggulan komparatif yang potensial dikembangkan," jelas Bambang, Senin (22/7/2019).
Adapun para pemangku kepentingan pun turut hadir untuk mendiskusikan strategi dan solusi merumuskan pembangunan di NTT.
Beberapa hal yang dibahas adalah tentang penyerapan tenaga kerja di NTT. Bambang menyatakan selama periode 2015-2019, pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan 11,2 juta kesempatan kerja baru. Bambang mengklaim kesempatan kerja tersebut melampaui pencapaian 10 juta kesempatan kerja pada RPJMN 2015-2019.
Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berhasil ditekan menjadi 5,01% pada Februari 2019. Pencapaian ini adalah yang terendah sejak krisis ekonomi 1997 dan 1998. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus naik dengan rata-rata 0,89% dan telah termasuk dalam kategori tinggi.
Meski begitu, daya saing SDM di Indonesia secara umum masih kalah dengan negara Asean lain. SDM di Indonesia masih berada pada tingkat 65 dari 130 negara dengan skor 62,19. Tingkat ini masih kalah dari Malaysia di peringkat 33, Thailand di peringkat 40, dan Filipina di peringkat 50, bahkan Vietnam di peringkat 64.