Bisnis.com, JAKARTA -- PT Inalum (Persero) optimistis dapat menambah kapasitas produksi aluminium sampai dengan 1,5 juta ton pada tahun ini.
Optimisme tersebut muncul setelah Inalum bersama pemerintah daerah Kalimantan Utara menandatangani nota kesepakatan terkait proyek pembangunan klaster industri aluminium di provinsi tersebut.
Direktur Pelaksana Inalum Oggy A. Kosasih mengatakan perseroan menarget pengembangan produk aluminium sebanyak 2 juta ton di Kalimantan Utara yang akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, smelter Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, hanya dapat menghasilkan 300.000 ton hingga 500.000 ton aluminium per tahun.
Adapun potensi pertambangan di Kalimantan Utara diyakini akan mampu menggenjot produksi aluminium Inalum. Selain itu, dengan Kalimantan Utara juga memiliki potensi sumber daya air melimpah sehingga mendukung rencana pembangunan pembangkit listrik yang memang sangat diperlukan Inalum dalam ekspansi klaster industri aluminium.
"Dengan potensi di Kaltara, kami optimistis dapat menambah kapasitas sampai 1,5 juta ton. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan permintaan aluminium dalam negeri dan pasar ekspor yang selalu meningkat," katanya melalui keterangan resmi, Rabu (17/7/2019).
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie berharap investasi Inalum sebagai Holding Industri Pertambangan Indonesia bisa memberikan kebaikan terhadap masyarakat Kalimantan Utara sekaligus sebagai usaha pemerataan pembangunan di Indonesia.
Pihaknya akan mempersiapkan kebutuhan infrastruktur vital terutama listrik dan pelabuhan dalam proyek pembangunan klaster industri aluminium dengan menggunakan skema investasi sesuai dengan nota kesepakatan yang sudah ditandatangani.
"Pembangunan klaster industri aluminium Kalimantan Utara akan memberikan multiplier ekonomi bagi masyarakat baik berupa tumbuhnya industri ikutan ataupun industri pendukungnya yang sekaligus membuka lapangan pekerjaan sehingga perputaran ekonomi cepat berkembangnya," katanya.