Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Masih Lesu, Ini Tanggapan Menkeu Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi kinerja neraca perdagangan pada Juni yang tercatat surplus US$196 juta.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Menteri Keuangan menyatakan telah mencairkan THR sebesar Rp19 triliun atau 19 persen dari proyeksi kebutuhan dana (Rp20 triliun) yang digunakan untuk membayar THR bagi PNS, Prajurit TNI dan Polri sebesar Rp11,4 triliun dan penerima pensiun atau tunjangan sebesar Rp7,6 triliun. /Antara
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Menteri Keuangan menyatakan telah mencairkan THR sebesar Rp19 triliun atau 19 persen dari proyeksi kebutuhan dana (Rp20 triliun) yang digunakan untuk membayar THR bagi PNS, Prajurit TNI dan Polri sebesar Rp11,4 triliun dan penerima pensiun atau tunjangan sebesar Rp7,6 triliun. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi kinerja neraca perdagangan pada Juni yang tercatat surplus US$196 juta.

Menurutnya, pemerintah akan terus melihat secara keseluruhan apakah surplus yang terjadi pada bulan tersebut sifatnya musiman atau hanya tren belaka.

Namun demikian, Bekas Direktur Pelakasana Bank Dunia ini menekankan bahwa yang paling penting untuk saat ini adalah menindaklanjuti perintah dari Presiden Joko Widodo terkait dengan keseriusan para menteri untuk menangani masalah neraca perdagangan.

"Artinya ekspor harus terus digenjot, dan seluruh policy kita di kementerian lembaga, kebijakan-kebijakan di semua kementerian lembaga," ungkap Sri Mulyani seusai peringatan Hari Pajak, Senin (15/7/2019).

Adapun kebijakan yang mencakup kewenangan Kemenkeu yakni terkait dengan perpajakan, pajak, bea cukai dan peraturan peraturan lain yang mungkin mempengaruhi kinerja ekspor.

"Kami juga akan terus menerus bekerja sama dengan instansi lain dalam mendukung ekspor dan menciptakan industri dalam negeri yang lebih kuat," jelasnya.

Seperti diketahui, neraca perdagangan per Juni 2019 surplus tipis sebesar US$196 juta. Namun demikian, secara akumulatif, selama semester I/2019 masih tetap defisit US$1,93 miliar.

Selain itu meski surplus, kinerja eskpor selama Juni juga menunjukkan adanya penurunan sebesar 8,98% yoy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper