Bisnis.com, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengajak operator helikopter untuk turut serta dalam layanan taksi helikopter yang beroperasi untuk rute Bandung--Bandara Kertajati pergi pulang (PP).
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan layanan taksi helikopter tersebut bertujuan memberikan aksesibilitas alternatif bagi kelompok masyarakat kelas tertentu yang menginginkan mobilitas cepat dan nyaman. Saat ini, di Bandara Kertajati baru tersedia transportasi publik lewat jalur darat yang belum didukung oleh jalan tol.
"[Operator helikopter] salah satunya ada Whitesky [Aviation]. Namun, operator helikopter yang lain kami akan terbuka untuk mengajak turut serta menyediakan alternatif transportasi," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/7/2019).
Selaku pengelola bandara, dia menjelaskan pihaknya harus menyiapkan aksesibilitas dan fasilitas pendukung untuk memberikan kenyamanan bagi semua segmen penumpang. Khusus penumpang pebisnis atau yang menginginkan mobilitas cepat bisa memanfaatkan taksi helikopter.
Menurutnya, segmen pasar taksi helikopter untuk rute tersebut cukup tinggi, karena Bandung merupakan lokasi strategis bagi wisata maupun keperluan bisnis. Kehadiran taksi helikopter bisa membuat alternatif transportasi dari dan ke Bandara Kertajati semakin lengkap.
Selain taksi helikopter, dia juga sedang membahas penambahan layanan lain berupa transportasi daring yang terjangkau. Selain travel dan bus, ke depannya di Kertajati juga tersedia inovasi layanan baru transportasi online.
"Transportasi berbasis aplikasi seperti taksi daring sudah menjadi bagian dari keseharian kita, tapi kalau layanan taksi daring hanya seperti biasa saja, maka tarifnya akan cukup mahal bagi penumpang untuk menuju atau dari Kertajati," ujarnya.
Saat ini, pergerakan pesawat mencapai 30-34 pergerakan per hari, dengan pergerakan penumpang mencapai 3.500-4.000 orang per hari. Adapun, maskapai yang beroperasi adalah Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia Indonesia, Lion Air dan Xpress Air.