Bisnis.com, JAKARTA – Para pelaku usaha franchise optimistis pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia tumbuh 8% hingga 10% sepanjang tahun ini.
Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Supit mengatakan tahun ini, prospek bisnis franchise dan waralaba lebih baik dari tahun lalu.
Hal itu dikarenakan, tahun lalu masyarakat masih wait and see sehingga enggan melakukan bisnis waralaba. Namun tahun ini usainya pesta demokrasi diyakini banyak orang yang akan tertarik berbisnis waralaba.
"Tahun ini saya kira lebih baik dari tahun lalu, karena orang tak lagi wait and see untuk berbisnis. Bisnis franchise ini banyak direspon masyarakat," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (5/7/2019).
Adapun pertumbuhan bisnis franchise sepanjang tahun lalu tumbuh sekitar 5%. Tahun ini diperkirakan pertumbuhan bisnis franchise mencapai 8% hingga 10%.
"Tren saat ini kan orang ingin punya usaha. Usaha apa yang mudah ya dengan waralaba. Enggak perlu mikir lagi dari nol. Mereka pun akan mudah memperoleh pinjaman dari kalangan perbankan karena bisnisnya sudah ada," katanya.
Dia menuturkan tantangan bisnis waralaba ini yakni harus inovatif dan kreatif. Pasalnya, beraneka ragam munculnya bisnis waralaba dan ditambah lagi banyak waralaba asing yang masuk ke Indonesia.
"Mau enggak mau, waralaba harus kreatif saat ini beraneka macem bisnis," ucap Levita.
Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia Andrew Nugroho juga meyakini pertumbuhan usaha franchise atau waralaba di Indonesia tumbuh 10% sepanjang tahun ini.
"Tahun ini 10%. Kalau tahun lalu enggak sampai 10%, tahun lalu sekitar 5%an. Ini target pertumbuhan cabang, konsep baru, dan transaksi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
