Bisnis.com, JAKARTA - AirAsia Group mengaku tetap akan melanjutkan ekspansi ke Indonesia kendati pemerintah sedang berupaya untuk menjaga harga tiket maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) tetap murah.
CEO AirAsia Group Tony Fernandes mengatakan, ekspansi tetap dilakukan berdasarkan perhitungan pemilihan rute yang tepat, serta struktur biaya operasional yang seimbang. Salah satu destinasi pengumpul (hub) terbaru yang dibuka adalah di Lombok.
"Seratus persen saya akan tetap melanjutkan ekspansi. Kami sudah buka Lombok sebagai hub dan mendatangkan 4 unit pesawat lagi untuk beroperasi di Indonesia," kata Tony, Kamis (4/7/2019).
Pada Mei 2019, AirAsia menjadikan Lombok sebagai hub baru yang menghubungkan beberapa rute domestik maupun internasional. Peresmian hub Lombok ini merupakan bagian dari upaya berkesinambungan AirAsia dalam mendukung inisiatif pemerintah untuk menyukseskan program 10 Bali Baru.
Selain itu, ekspansi rute juga dilakukan beberapa waktu lalu. Sebanyak lima rute baru, yang sebagian besar memiliki karakteristik wisata, langsung diumumkan kepada publik.
Kelima rute domestik baru tersebut adalah Jakarta - Lombok (frekuensi 11 kali seminggu), Bali - Lombok (7 kali seminggu), Yogyakarta Kulon Progo - Lombok (3 kali seminggu), Bali - Labuan Bajo (7 kali seminggu), serta Surabaya - Kertajati (3 kali seminggu). Kelima rute baru tersebut akan mulai beroperasi pada 1 Agustus 2019.
Peluncuran rute baru tersebut menambah daftar rute domestik AirAsia. Sebelumnya, maskapai telah melayani penerbangan pulang pergi langsung Jakarta - Bali, Jakarta - Yogyakarta, Jakarta - Surabaya, Bali - Yogyakarta, Bali - Surabaya, Bali - Solo, Yogyakarta - Medan Kualanamu, dan Bandung - Bali.
Di sisi lain, mereka juga akan mendatangkan lima unit pesawat jenis Airbus A320-200 hingga akhir tahun ini. Adapun, satu unit sudah berhasil didatangkan pada awal Juni 2019.
Saat ini, AirAsia telah mengoperasikan 25 unit pesawat Airbus A320-200 termasuk yang baru resmi didatangkan. Hal tersebut semakin menegaskan maskapai berbiaya hemat ini menjalankan prinsip single-type operations atau hanya mengoperasikan satu jenis pesawat.