Bisnis.com, BANGKOK -- Indonesia berharap Thailand membebaskan produk kopi instan dari pengenaan tariff rate-quota jika ingin buah-buahan Negeri Gajah Putih tak terkena hambatan masuk ke Tanah Air.
Harapan itu disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam pertemuan bilateral dengan Pelaksana Tugas Menteri Perdagangan Thailand H.E. Chutima Bunyapraphasara di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke-34 di Bangkok, Thailand.
"Saya sampaikan bahwa dengan Anda [Thailand] mengenakan TRQ untuk produk minuman jadi, tentu menyulitkan saya membahas di internal atau membuat hambatan ekspor buah mereka ke Indonesia lebih lancar lagi. Itu kan kesulitan, saya bilang, karena kita juga defisit [dengan Thailand]," ujarnya seusai pertemuan.
Enggartiasto menyatakan hambatan perdagangan dengan mengenakan kuota tertentu sekaligus bea masuk tertentu semestinya sudah tidak boleh lagi di antara Asean. Sayangnya, aksi proteksionis itu pada kenyataannya masih diterapkan di antara blok negara-negara Asia Tenggara.
"Kalau kita lakukan retaliasi, maka ini bagian dari trade war yang selama ini kita menyuarakan bersama-sama bahwa kita menolak untuk itu."
Dalam bilateral meeting itu, kedua menteri sepakat membentuk tim kecil untuk menginventarisasi daftar komoditas ekspor dan impor masing-masing negara. Indonesia dan Thailand berharap daftar itu menjadi informasi awal bagi kedua belah pihak untuk sama-sama meningkatkan perdagangan ke level yang seimbang.