Bisnis.com, JAKARTA - Data dari China yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan output industri mencerminkan tantangan dari perang perdagangan Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, produksi pabrik AS melaporkan ekspansi pada bulan Mei untuk pertama kalinya sejak Desember di atas kenaikan di seluruh sektor yang menandakan sektor manufaktur bertahan di tengah ketidakpastian perdagangan.
Menurut data The Fed yang dirilis pada Jumat (14/6/2019), yang sesuai dengan perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg, output manufaktur naik 0,2 persen pada Mei setelah jatuh 0,5 persen di bulan sebelumnya.
Total produksi industri, yang juga mencakup tambang dan utilitas, meningkat 0,4 persen setelah penurunan 0,4 persen yang direvisi naik.
Laporan The Fed menunjukkan manufaktur bertahan bersamaan dengan peningkatan pada pasar tenaga kerja yang secara historis membantu mengimbangi ketidakpastian kebijakan perdagangan.
"Data bulanan The Fed volatil dan sering direvisi. Manufaktur, yang membentuk sekitar 75 persen dari total produksi industri, menyumbang sekitar 12 persen terhadap ekonomi AS," tulis The Fed seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (17/6/2019).
Namun, momentum pelemahan di sektor ini dalam beberapa tahun terakhir mungkin siap untuk menghadapi tekanan lebih lanjut di tengah ketegangan dagang lanjutan antara Presiden Donald Trump dengan mitra dagang utama.
Data tersebut memperlihatkan tanda-tanda ketahanan di sektor ini, termasuk peningkatan baru-baru ini dalam pengukur produksi pabrik The Fed regional Philadelphia dan New York.
Sebuah laporan terpisah menunjukkan penjualan ritel AS membukukan kenaikan secara luas pada Mei dan dua bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi.
Produksi barang tahan lama konsumen mencatatkan kenaikan 2 persen yang didorong terutama oleh kenaikan 3,4 persen untuk produk otomotif.