Bisnis.com, SOLO – Operasional railbus Batara Kresna terpaksa dihentikan sementara waktu lantaran adanya perbaikan pada rangkaian kereta rel disel (KRD) khususnya bagian sensor roda kereta.
Penghentian ini sudah dilakukan sejak 3 Juni 2019 lalu sehingga membuat masyarakat kecewa. Hal ini lantaran mereka kini banyak menggantungkan perjalanan menggunakan railbus dengan rute Solo-Wonogiri pergi pulang (PP).
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta, Eko Budianto, minta maaf kepada masyarakat karena perjalanan mereka banyak terganggu disebabkan oleh penghentian sementara railbus Batara Kresna lantaran adanya gangguan. Menurutnya, saat ini perbaikan railbus relasi Solo-Wonogiri tersebut tengah diupayakan oleh PT Industri Kereta Api (Inka).
“PT Inka berusaha secepatnya untuk menyehatkan kembali railbus Batara Kresna. Adapun railbus ini sistem operasionalnya sudah menggunakan komputer atau computerized. Selain itu, tidak ada rangkaian pengganti yang dapat digunakan sehingga berhenti beroperasi sementara,” katanya, kepada Solopos.com, Jumat (14/6/2019).
Eko menjelaskan perbaikan ini menyasar pada sensor roda railbus yang bermasalah. Dalam hal ini, PT Inka sebagai produsen Batara Kresna tengah mengupayakan suku cadang tersebut. Kini railbus yang diproduksi pada 2011 ini dikandangkan sementara di depot lokomotif (Dipo) Stasiun Solo Balapan. Menurutnya, skala perbaikan railbus tersebut masih bisa ditangani di Dipo. Namun demikian, pihaknya butuh waktu untuk menanganinya.
“Bagaimana pun warga Soloraya khususnya Sukoharjo dan Wonogiri banyak yang menggantungkan mobilitasnya lewat keberadaan railbus ini. Maka dari itu, operasionalnya sangat diharapkan,” imbuhnya.
Baca Juga
Ia menambahkan Batara Kresna kian diminati publik setelah PT KAI mengembalikan jadwal operasional kereta api perintis ini menjadi pukul 06.00 WIB dan pukul 10.00 WIB dari Stasiun Purwosari. Bahkan, Daops VI Yogyakarta yang mengoperasikan railbus ini mencatat okupansi Batara Kresna pada Januari hingga Juli 2018 sudah mencapai 53.377 penumpang. Sedangkan rata-rata okupansinya mencapai 254 penumpang per hari. Terlebih harga tiketnya sangat terjangkau hanya Rp4.000 per orang.
Sebenarnya, jadwal operasional sekarang ini adalah jadwal awal saat railbus ini kali pertama diluncurkan. Namun demikian, jadwal sempat berubah menjadi pukul 04.00 WIB dan pukul 06.00 WIB dari Stasiun Purwosari ke Wonogiri.
Railbus yang melayani jalur perintis rute Purwosari-Wonogiri PP ini terdiri dari satu rangkaian dengan tiga gerbong dengan kapasitas 160 orang, berkecepatan maksimum 100 km/jam. Dalam sehari railbus melayani 4 perjalanan dengan melewati Jalan raya Slamet Riyadi, Solo. Sedangkan jarak yang ditempuh oleh Batara Kresna sepanjang 37 km dari Stasiun Purwosari dan berhenti di Stasiun Solokota, Stasiun Sukoharjo, Stasiun Pasar Nguter, dan Stasiun Wonogiri.