Kabar24.com, JAKARTA -- Defisit neraca perdagangan India melebar untuk bulan ketiga berturut-turut akibat ekonomi global yang melambat, serta meningkatnya tensi perang perdagangan AS-China.
Menurut data dari Kementerian Perdagangan India, kesenjangan antara ekspor dan impor adalah US$15,36 miliar pada Mei, sedikit lebih tinggi dari US$15,33 miliar pada April.
Berdasarkan berita dari laman Bloomberg, Sabtu (15/6/2019), ekspor meningkat 3,9% (year-on-year/yoy) menjadi US$29,9 miliar, sedangkan impor naik 4,3% menjadi US$45,4 miliar.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-3 di Asia, India masih bergantung pada ekspor jasa ketimbang produk.
Perdana Menteri Narendra Modi telah membuat rencana untuk meningkatkan kontribusi ekspor barang hingga dua kali dengan meningkatkan fokus pada industri manufaktur.
Hanya saja, permintaan ekonomi global yang lemah karena tensi perang dagang, dampak positif pada aktifitas ekspor barang dan investasi belum terasa.
Di samping itu, India juga menghadapi masalah dari mulai berkurangkan konsumsi rumah tangga di dalam negeri, serta krisis utang di sektor keuangannya. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi India semakin tertekan.