Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.521 Petugas Kesehatan Siap Layani 231.000 Jemaah Haji

Jumlah TKIH dan PPIH saat ini hanya dapat melayani jumlah jemaah sebanyak 221.000 orang di luar dari penambahan 10.000 jemaah.
Pelaksanaan salat di Masjidil Haram, Makkah./Reuters-Suhaib Salem
Pelaksanaan salat di Masjidil Haram, Makkah./Reuters-Suhaib Salem

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan telah menyiapkan petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 1.521 orang dan 306 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan untuk melayani 231.000 jemaah haji tahun ini. 

Untuk diketahui, tahun ini Indonesia memperoleh tambahan 10.000 kuota haji dari yang sebelumnya 221.000 calon haji. 

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan pihaknya masih membutuhkan personel kesehatan untuk melayani jemaah haji tahun ini. Pasalnya, jumlah TKIH dan PPIH saat ini hanya dapat melayani jumlah jemaah sebanyak 221.000 orang di luar dari penambahan 10.000 jemaah. 

"Dengan adanya rencana penambahan 10.000 jemaah kuota haji akan membutuhkan penambahan personel. Idealnya ada tambahan sekitar 100 personel kesehatan," ujarnya, Rabu (12/6).

Sepanjang tahun lalu, sebanyak 2.366 jemaah haji mengalami sakit saat tiba di Arab Saudi dan beberapa di antaranya dirujuk ke RS Arab Saudi. Demikian pula pada masa pemulangan, faktor kondisi lingkungan di pesawat menjadi pertimbangan pemulangan jemaah haji sakit. 

Hal ini terlihat pada tahun 2018 sebanyak 54 jemaah haji masih tertinggal di RS Arab Saudi pasca operasional karena kondisi kesehatan yang belum laik terbang.

"Ini disebabkan kondisi lingkungan di Arab Saudi yang berbeda dengan kondisi di tanah air. Lalu ditambah lagi jarak tempuh pesawat selama 9 hingga 12 jam dan riwayat penyakit," katanya.

Nila berharap pelayanan kesehatan penerbangan haji tahun ini dapat berjalan lebih baik. Adapun yang dilakukan petugas dengan melakukan sosialisasi dalam bentuk promotif dan preventif kepada jemaah di tingkat kabupaten/kota pada tahap awal dan selama masa tunggu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper