Bisnis.com, JAKARTA – Standard and Poor’s menaikkan rating Pelindo II dan Pelindo III dari BB+ menjadi BBB- seiring dengan prospek positif pengembangan pelabuhan dan laporan keuangan yang cemerlang.
Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) atau IPC Elvyn G. Masassya mengatakan bahwa kenaikan rating dengan prospek stabil (outlook stable) itu mencerminkan kepercayaan investor global terhadap pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional yang dilaksanakan IPC.
“Salah satunya pembangunan Terminal Kijing di Kalimantan Barat untuk meningkatkan konektivitas nasional,” kata Elvyn, pekan lalu.
S&P sebelumnya menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia atau sovereign credit rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan prospek stabil. Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat utang Indonesia jangka pendek menjadi A-2 dari A-3.
S&P juga menaikkan rating PT Pelindo III (Persero) dari BB+ menjadi BBB-. Posisi itu mengukuhkan Pelindo III dalam kategori investment grade. Perseroan juga dianggap mampu mempertahankan margin yang stabil dan proteksi arus kas yang kuat.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan peningkatan rating didukung oleh kondisi ekonomi Indonesia yang secara konsisten lebih baik daripada negara-negara peers dengan tingkat pendapatan yang sama.
“Kenaikan rating S&P merefleksikan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat sehingga dapat mendukung ekspansi usaha dan industri pelabuhan,” ujarnya.
Direktur Keuangan Pelindo III Iman Rachman, menambahkan rating didasarkan pada data dan informasi yang diperoleh S&P dari Pelindo III serta laporan keuangan 2018 dan proyeksi 2019.
“Yang mendasari Pelindo III mendapat kenaikan rating menjadi BBB- adalah potensi dukungan pemerintah terhadap program pengembangan pelabuhan,” katanya.
Sementara itu, rating stable outlook diberikan atas dasar kemampuan perusahaan menjaga stabilitas usaha yang dijalankan dan mengelola kas operasional secara sehat. Rating tersebut akan dipertahankan dan dapat dinaikkan jika Pelindo III mampu mewujudkan segala harapan atas investasi yang telah dilakukan pada proyek strategis, seperti di Terminal Teluk Lamong ataupun di Terminal Peti Kemas Surabaya.
Sekretaris Perusahaan Pelindo III Faruq Hidayat mengatakan pengelolaan kas operasional yang sehat di Pelindo III juga dibarengi dengan peluang pertumbuhan arus peti kemas yang mencapai 8 persen dan pertumbuhan kunjungan kapal yang secara bobot naik 10 persen.