Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mengecek dan memastikan kesiapan layanan angkutan udara selama libur Lebaran, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melakukan ramp inspection (ramp check) di dua bandar udara di Sulawesi, Senin (3/6/2019).
Ramp Check pertama dilakukan di Bandara Hasanuddin, Makassar yang dilakukan secara langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti, didampingi Kepala Otoritas Bandar Udara V Makassar Agus Priyanto, General Manager PT Angkasa Pura I Wahyudi, General Manager AirNav Indonesia untuk Makassar Novy Pantaryanto.
Ramp check kedua dilakukan di Bandara Haluoleo, Kendari dengan didampingi Kepala Bandar Udara Haluoleo Safruddin, Danlanud Haluoleo Kolonel Penerbang Nana Pesmana, General Manager AirNav untuk Kendari Rudi Kusriadi, dan Kepala Balai Karantina Kendari L. M Mastari.
Dalam tinjauannya, Polana mengecek kelaikan pesawat hingga memantau fasilitas bandara di terminal kedatangan dan keberangkatan.
Di sela-sela inspeksi yang dilakukan, Polana juga menyempatkan untuk menyapa beberapa calon penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman.
“Antisipasi angkutan Lebaran (AngLeb) sudah dipersiapkan sejak 29 Mei hingga 13 Juni 2019, di mana prediksi semula angkutan mudik terjadi pada 31 Mei. Namun, kalau melihat data dari bandara Makassar dan Kendari, puncak arus mudik terjadi pada 1 Juni 2019, pada saat itu traffic kedatangan dan keberangkatan pesawat tinggi," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/6/2019).
Dia menambahkan secara nasional terjadi kenaikan penumpang pada masa angleb sebanyak 2% pada penerbangan domestik. Meskipun dibandingkan angleb 2018 diakuinya terjadi penurunan jumlah penumpang.
“Penurunan jumlah penumpang pada arus mudik tahun ini dikarenakan dibukanya tol trans Jawa dan trans Sumatra", tuturnya.
Meski begitu, lebih lanjut Polana mengatakan pihaknya akan terus memastikan pelayanan angkutan Lebaran selamat, aman dan nyaman. Tentunya hal tersebut harus didukung oleh semua stakeholder penerbangan terkait seperti, penyelenggara bandar udara, AirNav Indonesia, dan lain lain.
“Kami menjamin dan menegaskan kembali bahwa, fasilitas bandara, navigasi, armada dijamin keselamatan, keamanan dan pelayanan yang optimal. Inspeksi dilakukan oleh inspektur pusat dan Kantor Otoritas Bandar Udara seluruh Indonesia."
Dia jug menyebutkan Ditjen Hubud Kemenhub merupakan the most regulated transport yang dimonitor oleh otoritas penerbangan internasional seperti ICAO dan FAA, otoritas tersebut terus mengawasi dan memantau terkait penerbangan di Indonesia.
Pada tahun lalu, nilai yang didapatkan cukup tinggi untuk aspek keselamatan. "Ini tugas berat kami untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi tersebut," jelas Polana.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2019 di Makassar, H-3 pergerakan penumpang 2019 mencapai 32.113 penumpang. Angka ini menurun dibandingkankan dengan 2018 yang mencapai 40.223 penumpang atau turun sebanyak 20,2% dengan on time performance (OTP) sebesar 76%.
Sementara untuk data lalu lintas angkutan udara, pergerakan kargo 2019 mencapai 130.625 kg angka ini mengalami penurunan dibandingkan 2018 mencapai 286.600 kg atau turun 54,4% dan pergerakan pesawat pada 2019 mencapai 303 pesawat angka ini menurun dibandingkan 2018 yang mecapai 353 pesawat atau turun sebanyak 14,2%.
Sementara data yang diperoleh dari Posko Terpadu di Kendari, H-3 pergerakan penumpang 2019 mencapai 4.168 penumpang atau menurun dibandingkan 2018 yang mencapai 5.016 penumpang dengan OTP mencapai 85,7%.
Data lalu lintas pergerakan kargo pada 2019 mencapai 7.330 kg atau menurun 65% dibandingkan dengan 2018 yang mencapai 20.955 kg. Pergerakan pesawat 2019 mencapai 32 pesawat turun dibandingkan 2018 sebanyak 34 pesawat atau turun 5,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel