Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELAJAH LEBARAN JAWA-BALI 2019: Perajin Keramik Malang Belum Terdampak Tol

Keberadaan jalan tol ruas Pandaan-Malang belum menggairahkan bisnis keramik di Malang, Jawa Timur.
Kerajinan keramik Malang, Jawa Timur./Bisnis-Reni Lestari
Kerajinan keramik Malang, Jawa Timur./Bisnis-Reni Lestari

Bisnis.com. MALANG – Edy Sujarwo, 54 tahun, tersenyum ramah saat Tim Jelajah Lebaran Jawa-Bali 2019 menyambangi kiosnya di Jalan M. T. Haryono, Malang, Jawa Timur.

Kios berukuran sekitar 2 x 4 meter tersebut dipenuhi rak-rak tempat suvenir keramik aneka jenis dan warna dipajang.

Di sepanjang jalan tersebut berjejer puluhan show room suvenir keramik yang menyatu dengan rumah-rumah warga. Di ujung jalan, tertera papan penanda bertuliskan "Kampung Wisata Keramik Dinoyo".

JELAJAH LEBARAN JAWA-BALI 2019: Perajin Keramik Malang Belum Terdampak Tol

Edy menuturkan penjualan biasanya meningkat jelang liburan dan hari-hari besar seperti Lebaran. Namun demikian, jelang Lebaran tahun ini dia mengaku tak mengalami naiknya permintaan suvenir keramik.

Pun demikian dengan dampak dari pembangunan jalan tol Trans Jawa, tepatnya ruas Pandaan-Malang yang melintasi Kota Apel. Menurutnya belum juga tampak kegairahan ekonomi meningkat di kampung wisata ini karena pembangunan infrastruktur tersebut.

"Kami belum merasakan dampaknya. Sebenarnya setiap paguyuban pengrajin ketemu pemerintah, yang dibahas adalah soal akses jalan," ujar Edy pada Minggu (2/6/2019).

Kampung Wisata Keramik Dinoyo berada tidak jauh dari Gerbang Tol Singosari, Malang.

Akses jalan, menurutnya, sudah membaik setelah 2010. Sebelumnya bus pariwisata tak bisa parkir di dekat kawasan ini, juga praktik pungutan parkir liar yang merugikan citra kampung wisata ini.

Kampung Wisata Keramik Dinoyo terletak tidak jauh dari exit tol Singosari Malang. Jarak tempuhnya sekitar 10 km dengan perkiraan 25 menit berkendara. Sementara dari alun-alun Malang jaraknya sekitar 7 km.

Edy berharap pemerintah terus memperbaiki akses jalan dan fasilitas umum di Kampung Wisata ini. "Katanya rencana mau dibangun apartemen di dekat sini. Kami tidak setuju karena apartemen tidak mendukung sama sekali lingkungan kampung keramik, " ujar Edy.

Di akhir perbincangan Tim Jelajah Lebaran Jawa-Bali 2019 membawa mangkuk dan gelas kecil bermotif tempelan katak sebagai buah tangan. Cukup dengan uang selembar Rp50.000 saja untuk dua barang tersebut. Tak lama, Edy mengulurkan uang kembalian Rp5.000. Indah dan murah bukan?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Jelajah Jawa-Bali 2019
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper