Bisnis.com, BEKASI - Kepolisian memutuskan sistem satu arah atau oneway pada saat arus mudik dimulai dari ruas kilometer 70 selepas Gerbang Tol Cikampek Utama sampai kilometer 263 Brebes Timur, Jawa Tengah.
Maka fokus penanganan kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek cenderung ke sistem lawan arah atau contraflow.
"Tapi penerapan contraflow sifatnya situasional tidak mengikuti jadwal oneway," kata General Manajer Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R. Lukman, di Bekasi, Senin (27/5/2019).
Dia menjelaskan, penerapan oneway melalui kebijakan diskresi Kepolisian tersebut dimulai 30 Mei sampai 2 Juni 2019 pada pukul 09.00-21.00 WIB. Waktu itu ditetapkan berdasarkan prediksi puncak arus mudik di Tol Jakarta-Cikampek dengan jumlah kendaraan diperkirakan 90 ribu atau meningkat hingga 181 persen dari kondisi normal.
Adapun contraflow akan menggunakan satu lajur arah ke Jakarta untuk menghindari kepadatan arus akibat antrean masuk rest area. Kepolisian, menurut Raddy, bahkan berencana contraflow efektif selama 24 jam, namun itu belum diputuskan.
"Kalau pemudik tidak ingin ke rest area maka bisa menggunakan jalur contraflow."
Raddy menuturkan titik yang berpotensi dibuka sebagai jalur contraflow mulai dari kilometer 29 sampai kilometer 61 sebelum masuk ke rekayasa lalu lintas oneway di kilometer 69 selepas gerbang tol Cikampek Utama. Titik ini bisa juga diperpanjang hingga kilometer 18 sebelum rest area kilometer 19.
Dia menilai rekayasa lalu lintas dengan sistem contraflow tahun ini lebih mudah dibandingkan sebelumnya sebab Gardu Tol Cikarang Utama telah direlokasi ke Cikampek Utama. Kini Jasa Marga tengah membongkar 12 gardu di Cikarut 1, Cikarut 4, dan Cikarut 6.