Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Trans Sumatra Dongkrak Trafik Tangerang-Merak Hingga 15 Persen Saat Mudik

Peningkataan trafik diperkirakan bakal terjadi seiring minat pengguna kendaraan melintas di jalan tol Trans Sumatra. Ruas Tangerang-Merak merupakan akses tol satu-satunya menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Marga Mandalasakti, operator jalan tol Tangerang-Merak memperkirakan volume lalu lintas atau trafik bakal meningkat 15,6 persen selama masa angkutan Lebaran 2019.

Presiden Direktur MMS, Krist Ade Sudiyono mengatakan peningkataan trafik diperkirakan bakal terjadi seiring minat pengguna kendaraan melintas di jalan tol Trans Sumatra. Sebagaiman diketahui, ruas Tangerang-Merak merupakan akses tol satu-satunya menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak.

"Sekarang Bakauheni-Terbanggi Besar sudah operasi dan yang lainnya fungsional. Jadi sampai Palembang sudah bisa lewat tol," ujarnya  di Jakarta, Senin (20/5/2019).

Untuk diketahui, jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140,9 kilometer) sudah beroperasi sejak Maret 2019. Sementara itu, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Kayu Agung-Palembang-Betung Seksi I akan digunakan secara terbatas pada masa angkutan lebaran nanti. Panjang keseluruhan jalan tol dari Bakauheni-Palembang mencapai 359 kilometer.

Keberadaan jalan tol di Sumatra membuat waktu tempuh lebih singkat. Bisnis.com pada awal Mei 2019 lalu sempat melintas jalan tol dari Bakauheni hingga Kayu Agung. Perjalanan hingga Palembang memakan waktu efektif tujuh jam. Bila melintas di jalan nasional, waktu yang dibutuhkan mencapai 12 jam-15 jam.

Seiring operasional jalan tol, Krist menghimbau para pemudik untuk merencanakan waktu perjalanan lebih cermat. Dia menyarankan pemudik untuk tidak menyeberang dari Merak ke Bakauheni pada malam hari untuk menghindari penumpukan di dermaga pelabuhan.

Menurut Krist, pemudik yang hendak menuju Sumatra memang kerap menyeberang di waktu malam agar tiba di Sumatra saat hari sudah terang. Perilaku ini menyebabkan penumpukan kendaraan di dermaga saat malam hari. "Perilaku itu terjadii sebelum Trans Sumatra dibangun. Kami sarankan tidak menyeberang di malam hari semuanya, tapi juga bisa di siang hari," tutur Krist.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper