Bisnis.com, JAKARTA - Aptindo belum akan merevisi target pertumbuhan penjualan tepung terigu di dalam negeri di level 5%--6% pada tahun ini, meski pada kuartal pertama tahun ini hanya bertumbuh tipis 0,4%.
Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan bahwa pertumbuhan permintaan tepung terigu akan lebih baik dari kuartal sebelumnya pada kuartal II/2019.
"Permintaan dapat naik mengingat masyarakat akan mendapatkan tambahan pendapatan dari tunjangan hari raya," ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/5/2019).
Pada kuartal pertama tahun ini, penjualan tepung terigu bertumbuh tipis 0,4% secara tahunan menjadi 1,6 juta ton. Pertumbuhan yang tipis ini dinilai lantaran dampak momentum Pemilu dan masa tahun ajaran baru.
Pemilu membuat masyarakat menahan pembelian, sementara masa tahun ajaran baru mengubah preferensi konsumsi masyarakat. “Pasca Lebaran turun, ditambah anak masuk sekolah biasanya [permintaan tepung terigu] turun karena urang beredar kuat untuk sekolah,” ujarnya.