Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan tepung terigu sepanjang kuartal pertama 2019 bertumbuh tipis 0,4% secara tahunan menjadi 1,6 juta ton. Apa saja faktor penyebabnya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan bahwa permintaan tepung terigu pada kuartal I/2019 dipengaruhi oleh faktor Pesta Demokrasi.
"Alhasil, pedagang dalam volume besar [wholasle] dan gudang-gudang di daerah menahan pembelian," ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/5/2019).
Selain itu, tekanan juga datang dari masa tahun ajaran baru di sektor pendidikan dan pergerakan komoditas lain yang mempengaruhi preferensi beli masyarakat. Dengan kata lain, permintaan berkurang mengingat konsumen mengubah skala prioritasnya.
Aptindo mencatat permintaan tepung terigu pada 2016 tumbuh mencapai 7,71%. Adapun, pada 2017 dan 2018 permintaan tepung terigu tumbuh melambat masing-masing sebesar 6,67% dan 4,51%.
Permintaan tepung terigu pada akhir tahun lalu mencapai 6,5 juta ton. Adapun, industri nasional mengakomodasi 99,96% dari kebutuhan nasional. Pada kuartal I/2019, permintaan tepung terigu tercatat tumbuh tipis 0,4% secara tahunan menjadi 1,6 juta ton.